Sebanyak 30 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 104 jiwa masih mengungsi pasca-banjir yang melanda sejumlah wilayah DKI Jakarta sejak Senin (21/9) malam. Banjir di Ibu Kota itu kini disebut mulai surut di sejumlah titik.
"Kondisi mutakhir yang dilaporkan bahwa banjir telah surut hampir di seluruh titik, namun masih terdapat genangan air di beberapa titik," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9).
Ia menjelaskan 30 KK yang mengungsi itu tercatat laporan hingga pukul 11.00 WIB hari ini. Pengungsi, kata dia, tersebar di berbagai wilayah Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun rinciannya adalah 5 KK/15 jiwa mengungsi di Musala Riyadhul Saadah, Jakarta Barat.
Selanjutnya tercatat 25 KK/89 jiwa mengungsi di empat titik masing-masing, PT. Delta Laras Wisata RW 07 Kelurahan Rawajati, Puskesmas Rawajati 2 RW 07, Halaman Rumah Dinas RW 07 Kelurahan Rawajati dan Rusunawa Pengadegan di Kelurahan Pengadegan Jakarta Selatan.
Raditya menjelaskan saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi DKI Jakarta masih terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan evakuasi dan tindakan yang dianggap perlu.
"Selain itu, BPBD bersama tim gabungan dan dibantu masyarakat bergotong royong membersihkan material sisa banjir," kata dia.
Di sisi lain, ia mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejumlah wilayah di DKI Jakarta masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Kondisi itu diperkirakan terjadi hingga Rabu (23/9) dan rata-rata terjadi pada pukul 13.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Dengan memperhatikan kondisi cuaca dan dampak yang dapat ditimbulkan, ia mengimbau agar masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya bagi yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan anak sungai di seluruh wilayah Jakarta.
"Selain itu, BNPB juga meminta pemangku kebijakan di daerah agar lebih meningkatkan kapasitas dan mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat berdampak pada masyarakat," kata dia.