Satgas: Aparat Tak Beri Contoh, Warga Abai Protokol Kesehatan

CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2020 13:54 WIB
Doni Monardo menyebut 19 persen masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 karena aparat dan pimpinan tidak memberikan contoh.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut 19 persen masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 karena aparat dan pimpinan tidak memberikan contoh. (Foto: Rusman-Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan masih ada sebagian masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Berdasarkan penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahwa ada sejumlah faktor yang menyebabkan masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. Salah satunya, karena tak ada keteladanan dari aparat dan pimpinan.

"Ada 19 persen masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol karena aparat dan pimpinan tidak berikan contoh. Jadi keteladanan itu penting," kata Doni dalam sebuah webinar, Jumat (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena alasan itu, Doni meminta seluruh komponen terutama tim yang langsung terjun kepada masyarakat untuk memberikan contoh. Salah satu tim yang akan melakukan pendampingan dan penyuluhan ialah tim dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Jadi tim dari BKKBN dan seluruh komponen yang terlibat harus berikan contoh bersama saat melakukan aktivitas masyarakat mulai menggunakan masker, setiap kegiatan jaga jarak dan hindari kerumunan," terang dia.

Selain karena tak ada contoh dari atasan, alasan lain yang membuat masyarakat abai protokol kesehatan ialah tidak ada sanksi yang mengikat. Sanksi yang dimaksud Doni tak hanya dalam bentuk peraturan, melainkan juga sanksi sosial hingga sanksi adat.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaInsert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)

"Masyarakat masih memiliki ketergantungan dengan adanya sanksi. Jadi tingkat kesadaran pribadi dan kolektif belum optimal. Ini data sangat valid bahwa tidak ada sanksi dalam menerapkan protokol kesehatan," jelas dia.

Doni berharap agar masyarakat bisa terus menaati 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker. Doni juga mengampanyekan iman, aman dan imunitas yakni tetap taat beragama, mematuhi 3M dan makan makanan yang bergizi serta olahraga.

"Ini alhamdulillah sangat efektif, besar harapan saya untuk kita bisa menyampaikan kegiatan preventif. Insya Allah kalau sudah baik berikhtiar berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa Insya Allah kita lebih kuat lagi," tutup dia.

Data ini dikutip Doni dari penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan kepada sekitar 90 ribu orang. Penelitian ini dilakukan pada 14-21 September 2020 sehingga masih diakui masih valid.

Sementara itu, hingga hari ini tercatat 291.982 kasus positif Corona terjadi di Indonesia. Dari angka itu sebanyak 10.856 orang meninggal dunia. Sementara sudah ada 218.487 kasus pasien yang dinyatakan sembuh.

(ctr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER