Perang Masa Depan, Jokowi Ingin TNI Kuasai Kecerdasan Buatan

CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2020 14:07 WIB
Jokowi menyebut pertempuran memakai teknologi mutakhir ini memiliki level penghancur yang lebih kuat dibandingkan pertempuran secara konvensional.
Presiden Joko Widodo menginginkan TNI menguasai teknologi kecerdasan buatan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menguasai teknologi informasi dan teknologi kecerdasan buatan yang akan mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan.

"Kita harus terus lakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan bidang teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi kecerdasan buatan," kata Jokowi dalam acara HUT ke-75 TNI yang disiarkan secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (5/10).

Jokowi menyebut teknologi tersebut adalah karakteristik baru pertempuran masa depan. Menurutnya, pertempuran memakai teknologi mutakhir ini memiliki level penghancur yang lebih kuat dan cepat dibandingkan pertempuran secara konvensional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mempunyai daya hancur lebih besar high level distraction. Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang," ujarnya.

Mantan wali kota Solo itu menyatakan banyak jenis perang terkini, terutama perang yang menggabungkan cara konvensional dan nonkonvensional. Oleh karena itu, kata Jokowi, TNI harus terus mengembangkan SDM untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi militer.

"Pertempuran hibrida yang menggabungkan taktik konvensional dan nonkonvensional dan taktik lintas dimensi sosial, politik dan ekonomi," katanya.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan TNI harus melakukan perubahan, terutama perubahan organisasi. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir TNI telah bertransformasi dan menambah sejumlah satuan baru sesuai dengan kebutuhan.

Ia merinci saat ini telah dibentuk organisasi tempur baru seperti divisi 3 Kostrad, Komando Operasi 3 AU, Armada 3 Angkatan Laut dan Pasukan Marinir ketiga. Kemudian 3 komando wilayah pertahanan, 3 skuadron AU, serta satuan siber TNI.

"Pembentukan satuan organisasi baru ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melakukan transformasi TNI agar semakin kokoh dalam menjalankan perannya," ujarnya.

(ctr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER