Sekjen DPR soal Mik: yang Mau Bicara Tak Cuma Demokrat

CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2020 13:17 WIB
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan pimpinan rapat berwenang menertibkan lalu lintas rapat. Selain itu bukan cuma Demokrat yang mau bicara di rapat.
Sekjen DPR menyatakan pimpinan rapat berhak mengatur lalu lintas pembicaraan. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar membela Ketua DPR Puan Maharani soal polemik mematikan mikrofon Fraksi Partai Demokrat saat Rapat Paripurna pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).

Indra mengatakan pimpinan rapat punya wewenang menertibkan lalu lintas rapat. Terlebih lagi Fraksi Demokrat sudah tiga kali diberikan kesempatan berbicara.

"Kita harus sama-sama memahami bahwa yang ingin berbicara bukan hanya Partai Demokrat, karena fraksi lain juga ingin menyampaikan pendapatnya," kata Indra dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra menyampaikan pimpinan rapat tak bermaksud menghalangi Fraksi Demokrat untuk berbicara. Mereka hanya hendak memberi kesempatan bagi fraksi lain menyampaikan pendapat.

Dia juga membantah Puan memencet tombol untuk mematikan mikrofon Demokrat. Indra mengatakan mikrofon dibatasi agar tak ada tabrakan suara antaranggota dewan.

"Mikrofon di ruang rapat paripurna DPR RI sudah diatur otomatis mati setelah lima menit digunakan," tuturnya.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan aksi mematikan mikrofon dalam rapat pengesahan RUU Cipta Kerja. Ketua DPR Puan Maharani terlihat menekan tombol sebelum suara mikrofon Fraksi Demokrat mati.Aksi itu dilakukan saat anggota Fraksi Demokrat Irwan Fecho meminta penundaan RUU Ciptaker.

Aksi mematikan mikrofon juga terjadi saat Fraksi PKS dan Fraksi Demokrat menyampaikan pandangan akhir di atas podium.

Tindakan Puan itu memicu amarah Demokrat. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief menyindir Puan yang pernah menangis saat era Presiden SBY.

"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani," cuit Andi dalam akun Twitter @AndiArief__, Senin (5/10).

(dhf/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER