Mahasiswa kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Rabu (7/10). Mereka menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, mahasiswa dari kelompok Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sudah berkumpul di depan Gedung DPRD Jawa Barat sekitar pukul 10.00 WIB. Jalan ditutup.
Mahasiswa membawa spanduk penolakan UU Cipta Kerja, sambil berorasi di depan Gedung DPRD Jabar. Mahasiswa juga berharap DPRD Jawa Barat menemui mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kebijakan Publik KAMMI Jawa Barat Kholid Abdurrahman menuturkan aksi hari ini adalah kelanjutan dari Selasa kemarin (6/10). Mahasiswa mendesak kepada DPRD untuk melayangkan surat bentuk penolakan kepada DPR dan pemerintah.
"UU Cipta Kerja ini sangat dikebut pengesahannya dari beberapa bulan lalu, padahal kita tahu bersama di dalam UU banyak pasal dan ayat yang bertentangan dengan kerakyatan, menyusahkan pekerja, menyusahkan lingkungan, dan hanya jadi kepentingan pengusaha," ujar Khalid.
Khalid mengatakan demonstrasi mahasiswa dilakukan sebagai representasi sikap penolakan masyarakat. Terutama kalangan yang terimbas langsung dari Omnibus Law.
"Dari kemarin sudah bergerak karena keresahan rakyat bersama-sama. Maka dari ini, KAMMI Jabar dan yang ada di seluruh Indonesia menolak UU Cipta Kerja," ujarnya.
Gedung DPRD sendiri terlihat dipasangi kawat berduri. Tidak seperti hari sebelumnya. Kawat tersebut membentang dari ujung barat hingga ujung timur benteng gedung dewan.
Adapun tembok benteng yang sebelum dicoreti tulisan oleh demonstran telah kembali dicat putih. Aparat keamanan masih berjaga-jaga di pintu gerbang hingga halaman DPRD Jabar.
Demonstrasi menolak Omnibus Law di Bandung berlangsung ricuh pada Selasa kemarin (5/10). Pedemo yang tak kunjung bubar hingga malam hari membuat kepolisian menembakkan gas air mata berulang kali. Mobil polisi juga dirusak pedemo.