Tolak Omnibus Law, Buruh Bergerak Kepung Gedung Sate Bandung

CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2020 11:56 WIB
Aksi turun ke jalan menjadi rangkaian dari mogok nasional yang dilakukan kelompok buruh untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Rombongan buruh memusatkan aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/10). Ilustrasi (CNN Indonesia/Huyogo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah organisasi buruh dari pabrik di kawasan Bandung Raya akan menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (8/10). Aksi ini menjadi rangkaian dari mogok nasional yang dilakukan kelompok buruh untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja.

"Iya, hari ini kami akan demo di Gedung Sate," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Roy Jinto kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/10).

Roy mengklaim ada ribuan buruh dari banyak pabrik di Bandung Raya yang akan bergerak ke Gedung Sate. Menurutnya, para buruh memang telah memutuskan untuk memusatkan aksi tolak Omnibus Law di Gedung Sate.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari pertama, kami ke balai kota. Hari kedua, demonstrasi dalam bentuk mogok kerja dilakukan di pabrik masing-masing," ujarnya.

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya mengatakan pihaknya menerjunkan 650 personel untuk mengamankan gelombang protes yang terjadi sejak Selasa (6/10). Ulung menyatakan siap mengawal jalannya aksi para buruh tersebut.

"Kita berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menyalurkan aspirasi, akan kita dukung sehingga penyampaian aspirasi masyarakat bisa lebih baik," ujarnya, Rabu (7/10) malam.

Polisi Siaga di Banten

Sementara Polda Banten menempatkan ratusan aparat untuk mengamankan aksi menolak pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di Cikande; Kabupaten Serang; Cikupa, Tangerang; dan Kota Cilegon.

Polisi juga ditempatkan di gerbang tol untuk mengantisipasi keberangkatan buruh dan mahasiswa ke Istana Negara, Jakarta.

"Polda Banten menetapkan tiga titik pengamanan, di Cikupa Tangerang, Cilegon, dan Cikande Serang Kabupaten," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi, di Mapolda Banten, Kamis (8/10).

Meskipun tak memberi izin, kata Edy, pihaknya tetap mengawal jalannya aksi agar tak mengganggu ketertiban umum dan tindak kekerasan.

Ia pun menghimbau massa aksi menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, agar tak menjadi klaster penularan Covid-19.

"Demo di massa pandemi ini berpotensi besar terjadinya cluster baru. Kita juga menghimbau untuk memahami pasal-pasal di UU Cipta Kerja karena saat ini banyak beredar hoaks, yang sebenarnya tidak ada dibuat seolah-olah menjadi ada," ujarnya.

Berdasarkan informasi awal, setidaknya ada tiga lokasi demonstrasi, yakni di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Pihak kepolisian menyebut saat ini unjuk rasa masih berjalan kondusif dan tertib.

Gelombang penolakan UU Omnibus Law Ciptaker terus berlangsung selama dua hari lalu sejak DPR mengetok palu pengesahan UU penarik investasi itu. Kelompok buruh, mahasiswa, dan organisasi masyarakat sipil di berbagai daerah turun ke jalan mendesak pemerintah membatalkan UU tersebut.

Aksi massa setidaknya telah berlangsung di sejumlah daerah, seperti Bandung, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Semarang, Yogyakarta, Makassar, dan sejumlah daerah lain.

Untuk di Jakarta, kaum buruh dan mahasiswa akan bergerak menuju Istana Negara. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan UU Cipta Kerja. Namun, saat akan disambangi pekerja, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat lainnya, Jokowi justru memilih melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah.

(ynd/hyg/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER