25 Pegawai Pemkab Bekasi Positif Covid-19, Kantor Tetap Buka

Sebanyak 25 pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19). Puluhan pegawai itu terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, tenaga honorer dan pegawai lainnya.

Temuan kasus positif ini berasal dari agenda pemeriksaan covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau swab yang dilakukan kepada sekitar 4.000 pegawai lingkungan Pemkab Bekasi pada 18 - 24 September lalu.

"Ada 25 pegawai pemkab positif covid-19 dari hasil pemeriksaan swab tiga minggu lalu," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).

Alamsyah menyebut 18 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh, sementara tujuh orang lainnya masih menjalani isolasi mandiri di rumah, beberapa diantaranya di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang dan Wisma Ki Hajar Dewantara.

Alamsyah juga menyatakan kondisi tujuh orang tersebut terpantau dalam keadaan baik, sebab mereka merupakan pasien positif covid-19 tanpa gejala atau OTG.

Kendati demikian, Alamsyah menyatakan kegiatan operasional di kantor Pemkab Bekasi seperti pelayanan publik tidak dihentikan, namun area kantor keseluruhannya sudah dilakukan proses desinfeksi.

"Tidak ditutup kantor pemkab," ujarnya.  

Alamsyah mengatakan saat ini pihaknya fokus melakukan pemeriksaan massal atau rapid test, sebab per Jumat (9/10) PUkul 11.00 WIB, sebanyak 3.318 orang dinyatakan positif virus corona.

Dari jumlah itu, 2.937 dinyatakan telah pulih, 160 orang menjalani perawatan di RS, 171 orang isolasi mandiri, sementara 50 diantaranya meninggal dunia.

Belum genap sepekan, klaster perkantoran covid-19 juga terjadi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Sebanyak 18 anggota DPR RI dilaporkan positif virus Corona.

Namun demikian, gedung DPR RI tidak melakukan penutupan secara keseluruhan. Setidaknya total ada 40 orang di lingkungan DPR RI positif terpapar covid-19. Selain anggota dewan, sebanyak 22 tenaga ahli, staf anggota dan pegawai operasional lainnya dinyatakan terpapar covid-19.