Satgas Covid-19: Jateng, Papua, Bali Dapat Perhatian Serius

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2020 17:01 WIB
Mengacu hasil evaluasi 2 pekan terakhir, tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Papua, Bali mencatat tren peningkatan kasus Covid-19 dan kesembuhan menurun.
Ilustrasi (Foto: AP/Altaf Qadri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito menilai ada tiga provinsi di Indonesia yang mendapatkan perhatian serius karena mencatat tren peningkatan kasus Covid-19.

Hal tersebut mengacu pada hasil evaluasi pada dua pekan terakhir yakni per 27 September 2020, 4 Oktober 2020, dan 11 Oktober 2020.

"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua, dan Bali," sebut Wiku sebagaimana dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19, Jumat (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di saat perkembangan penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik, tiga provinsi tersebut justru menunjukkan perkembangan yang perlu diwaspadai.

Secara nasional, lanjutnya, kasus aktif secara umum menurun, tetapi di Jawa Tengah dan Papua justru meningkat. Kemudian, kasus sembuh secara nasional meningkat, tetapi Jawa Tengah dan Papua malah menurun.

Saat perkembangan kasus kematian cenderung stagnan, kasus aktif di Bali dalam dua pekan terakhir cenderung meningkat.

Mengacu data #SatgasCovid19, persentase kasus aktif di Jawa Tengah selama 2 pekan terakhir (27 September sampai 11 Oktober) naik dari 22,49 persen menjadi 23,94 persen.

Sementara itu, tingkat kesembuhannya menurun dari 71,09 persen menjadi 70,35 persen. Kemudian, kasus kematian di wilayah tersebut menurun dari 6,42 persen menjadi 5,71 persen.

"Untuk kesembuhan, Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 persen [4 Oktober] dan 0,4 persen [11 Oktober]. Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," kata Wiku.

Kenaikan Kasus Aktif

Sementara itu di Papua, terjadi peningkatan persentase kasus aktif yang cukup signifikan dari 35,7 persen menjadi 43,3 persen. Sebaliknya, tingkat kesembuhan dari yang sebelumnya 62,8 persen menurun menjadi 55,21 persen, dan persentase kematian fluktuatif.

"Pada 27 September 1,34 persen, kemudian naik menjadi 1,52 persen pada 4 Oktober, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44 persen," katanya.

Di Papua, Wiku menjelaskan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan selain disebabkan transmisi lokal, bisa disebabkan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang.

"Selain itu, banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat. Hal ini menyebabkan [penanganan] pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh," jelasnya.

Sementara di Bali, persentase kematian meningkat dalam 2 pekan terakhir. Persentase kasus kematian pada 27 September sebesar 2,97 persen, naik menjadi 3,11 persen pada 4 Oktober, dan meningkat lagi menjadi 3,17 persen pada 11 Oktober.

Sementara itu, tingkat kesembuhan di Pulau Dewata itu meningkat dari 81,90% pada 27 September, menjadi 83,46% pada 4 Oktober dan 85,90% pada 11 Oktober. Kasus aktif menurun dari 15,13 persen pada 27 September menjadi 11,03 persen pada 11 Oktober.

"Kepada warga Bali jika ada gejala Covid-19 segera melaporkan agar dapat ditangani sedini mungkin," pesannya.

Wiku menegaskan bahwa peningkatan kualitas rumah sakit rujukan, ditambahnya fasilitas isolasi mandiri atau rumah sakit darurat dapat membantu menekan angka kematian.

Selain itu, disiplin dalam penerapan protokol kesehatan seperti #pakaimasker secara benar, #jagajarak sekaligus menghindari kerumunan, serta rajin #cucitangan dengan sabun di bawah air mengalir merupakan langkah ampuh untuk mencegah terjadinya transmisi virus.

(ang/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER