Ma'ruf Respons Anggapan Madrasah Tempat Menyemai Ekstremisme

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2020 23:15 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan generalisasi terhadap madrasah sebagai tempat ekstremisme merupakan hal yang harus dilawan. Umat juga perlu introspeksi.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Dok. Istimewa (Setwapres RI))
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti banyak anggapan yang mengatakan madrasah tempat menyemai bibit ideologi ekstrem di Indonesia.

Ma'ruf mengatakan sejatinya madrasah merupakan tempat pendidikan Islam yang khas Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam acara Peresmian Pembukaan Seminar Internasional Santri Millenial 2020 yang digelar secara daring, Kamis (22/10).

Ma'ruf menjelaskan upaya generalisasi terhadap peran madrasah seperti demikian sangat tak dibenarkan. Ia menyatakan peran negatif madrasah diperoleh karena orang-orang Barat melihat beberapa pelaku teroris merupakan alumni madrasah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara pandang yang selalu meng-generalisasi dan negatif ini harus kita lawan. Namun di saat yang sama umat juga perlu introspeksi," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menilai hal tersebut menjadi salah satu contoh tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini. Ia menyatakan muncul banyak persepsi bahwa Islam dilabeli sebagai agama konflik dan kekerasan.

Persepsi ini muncul dan berkembang lantaran banyaknya konflik yang meletus di negara-negara muslim, khususnya di Timur Tengah.

"Sekitar 60 persen konflik di dunia melibatkan negara-negara Islam," kata Ma'ruf.

Ma'ruf turut menilai Islam telah dipersepsikan sangat buruk oleh masyarakat di Bumi bagian Barat saat ini.

Ma'ruf menyinggung hasil survei Pew Research tahun 2017, menunjukkan 41 persen warga Amerika Serikat melihat Islam sebagai agama yang mendorong terorisme dan kekerasan. Bahkan, lebih dari 44 persen melihat Islam dan demokrasi tidak dapat berjalan beriringan. Lalu, hampir 50 persen melihat bahwa sebagian warga muslim adalah anti-Amerika.

"Di Eropa, persepsi terhadap Islam juga tidak jauh berbeda. Dari hasil survei di 10 Negara Eropa tercatat lebih dari 50 persen warga Eropa memandang Islam secara negatif," kata dia.

Melihat persoalan tersebut, Ma'ruf mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk bersama menyerukan dan menjelaskan ajaran Islam yang rahmat untuk semua alam atau rahmatan lill aalamin. Ia juga berharap pesantren dapat menjadi bagian untuk menjelaskan ajaran Islam yang membawa manfaat bagi sesama. Pesantren, kata dia, bisa menjadi tempat belajar sekaligus tempat pembinaan karakter.

(rzr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER