Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kepolisian telah memetakan daerah rawan aksi begal sepeda.
Setiap Polres, lanjutnya, juga telah memetakan daerah rawan di wilayahnya masing-masing.
"Kalau secara umum di Jakarta ini kan Thamrin, Sudirman sampai dengan Merdeka Barat dan Selatan sampai di Stasiun Kota sana," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, para pelaku begal sepeda itu kerap beraksi sekitar pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Sebab, para pesepeda sering keluar usai subuh dan bersepeda seorang diri.
Sejauh ini, kata Yusri, kepolisian telah menerima 14 laporan dari masyarakat terkait kasus begal sepeda ini. Dari laporan itu, sebanyak tujuh kasus telah berhasil diungkap.
"Kami sayangkan banyak korban yang tidak melaporkan, baru setelah viral baru mereka dilaporkan. Kami harap setiap ada kejadian harus melapor supaya kita bisa mengejar para pelakunya ," tuturnya.
Yusri menuturkan pihaknya juga terus melakukan upaya preventif dengan menggencarkan patroli di daerah yang dinilai rawan.
"Terus ada yang pakai seragam melakukan penjagaan baik dari kepolisian dan Dishub, yang pakaian preman juga sama diturunkan untuk memantau," ucap Yusri.
Dalam beberapa waktu terakhir, tercatat ada tiga aksi begal sepeda yang menarik perhatian publik karena viral. Pertama, aktor Anjasmara nyaris menjadi korban begal saat bersepeda ketika melintas di depan Universitas Atmajaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, 19 Oktober sekitar pukul 07.30 WIB.
Kemudian, pada 26 Oktober, perwira Marinir TNI AL, Kolonel PW menjadi korban aksi begal saat bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada pukul 06.45 WIB.
Terakhir, seorang pria bernama Hendra Gunawan menjadi korban begal sepeda saat melintas di Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat pada 27 Oktober lalu.