Pilkada Surabaya, Machfud Arifin Didukung Purnawirawan Brimob

Calon wali kota Pilkada Surabaya nomor urut 02 Machfud Arifin mendapat dukungan dari keluarga besar purnawirawan satuan Brimob Polri yang menamakan dirinya Paguyuban Keluarga Besar Brimob (PKBB). 

Pengurus PKBB Kombes Pol (purn) Suprapto mengatakan semua anggotanya memiliki kemauan yang sama agar Surabaya pernah memiliki wali kota yang berlatar belakang polisi.

"Dari kita purnawirawan agar kota pahlawan menjadi catatan sejarah pernah dipimpin anggota polisi yang selama ini belum pernah jadi wali kota," ujarnya saat bertemu Machfud, Kamis (5/11).

Mantan Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Jawa Timur ini mengklaim Machfud adalah harapan bagi PKBB. Sebab, Machfud yang tercatat sebagai Mantan Kapolda Jawa Timur itu dianggap memiliki ikatan emosi yang cukup kuat.

"Pada 21 Agustus sebelum beliau pensiun merevitalisasi monumen polisi istimewa, saat itu menghadirkan Tri Sutrisno bercerita perjuangan polisi istimewa. Perhatian Pak Machfud terhadap perjuangan polisi istimewa yang menjadi embrio Brimob luar biasa," katanya. 

Suprapto menyatakan purnawirawan Brimob akan solid memenangkan Machfud-Mujiaman pada pemungutan suara 9 Desember mendatang. Tujuannya adalah mewujudkan cita-cita PKBB agar Surabaya dipimpin oleh pensiunan polisi. 

Sementara itu, Machfud menyampaikan terima kasih mendapat dukungan dari para seniornya. Dukungan ini akan menjadi penambah semangat dalam menyapa warga hingga 9 Desember mendatang. 

Ia pun mengaku sudah menyiapkan program khusus untuk purnawirawan Brimob, jika dirinya terpilih sebagai Wali Kota Surabaya.

"Ada program khusus kalau saya jadi. Tapi nggak saya buka dulu, nantilah," ucap dia.

Pilkada Surabaya 2020 bakal diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Mereka yakni paslon nomor 1, Eri Cahyadi-Armuji. Dan urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.

Eri Cahyadi-Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non parlemen. Sementara Machfud Arifin-Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.