Putri Gus Dur Harap Kemenangan Biden Momen Setop Kebencian

CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2020 05:40 WIB
Putri Gus Dur berharap kemenangan Joe Biden atas Trump dapat menjadi momentum bagi dunia untuk meredakan polarisasi dan kebencian.
Ilustrasi Alissa Wahid respons kemenangan Joe Biden. (CNN Indonesia/Daniela)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris atas petahana Donald Trump di pemilu Amerika Serikat (AS) 2020 mendapat perhatian besar dari berbagai tokoh publik baik luar maupun dalam negeri.

Salah satunya, putri mantan presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid. Lewat akun Twitternya @AlissaWahid, ia menuangkan harapannya agar polarisasi dan sentimen kebencian dapat dihentikan.

Dia berharap kemenangan Biden dapat menjadi momentum bagi dunia untuk meredakan polarisasi dan kebencian. Pasalnya, lewat pidato kemenangannya Biden menyatakan akan berfokus akan kedua hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"US President Elect @JoeBiden, di Pidato Kemenangan Pilpres AS fokus pada "to heal" dan kerjasama, hentikan polarisasi & sentimen kebencian. Ini problem dunia sih, bukan hanya terjadi di AS. Semoga ini menjadi babak baru peradaban dunia: turunnya polarisasi & sentimen kebencian," kicau Alissa, Minggu (8/11).

Lebih lanjut, putri sulung Gus Dur ini menilai Biden adalah tokoh yang yang berpikiran terbuka. Pasalnya, ia merupakan wakil presiden pertama orang kulit hitam di AS kala mendampingi Barack Obama.

Lalu, kini ia kembali menggandeng Kamala Harris, perempuan berdarah India-Jamaika sebagai wakilnya.

Tak hanya berpikiran terbuka, Alissa menyebut Biden juga berhati terbuka (open-hearted), terbukti dari pidatonya beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa luka dari kematian 240 ribu warga AS akibat Covid-19 tidak akan terhapuskan.

Alissa lalu bercerita tentang karakter Biden yang hangat terhadap siapapun yang ditemuinya hingga mendapat julukan 'the man of people'.

Dalam salah satu cuitannya, Alissa mengajak masyarakat Indonesia untuk kritis kala mengobservasi keputusan dan kebijakan AS ke depannya di tangan duo Biden-Harris.

"Tentu saja, kita tetap harus kritis saat mengobservasi keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan AS nantinya di tangan kedua pemimpin itu. Berulangkali kita telah belajar dari sejarah (Indonesia maupun dunia) bagaimana politik & power sangat dinamis," ujarnya.

(wel/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER