Gerindra Soal Kritik Jakarta Amburadul: DKI Dapat Penghargaan

Penasihat Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Mohamad Taufik membela Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dikritik Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri dengan sebutan Jakarta amburadul.

Menurut Taufik, tata kelola Pemprov dalam mengelola DKI Jakarta sejauh ini bagus, termasuk dengan pembuktian mendapatkan penghargaan.

"Saya belum baca utuh statement-nya [Mega]. Tapi, saya kira begini, dalam waktu yang hampir bersamaan, DKI Jakarta mendapatkan penghargaan," kata Taufik saat dihubungi, Rabu (11/11).

Penghargaan terkini yang didapat DKI adalah Sustainable Award (STA) 2021, sebuah penghargaan internasional tahunan terkait perbaikan mobilitas kota dan inovasi sistem transportasi.

Penghargaan STA diberikan kepada kota-kota di dunia yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi di bidang transportasi perkotaan berkelanjutan selama 2 tahun atau 18 bulan ke belakang.

Menurut Taufik, penghargaan tersebut menjadi bukti kinerja Pemprov DKI sebetulnya juga dihargai di dunia internasional.

"Kan banyak penghargaan berbagai jenis, itu aja. Orang memberikan penghargaan berdasarkan pertimbangan dan penilaian," kata Taufik.

Taufik, yang juga Wakil Ketua DPRD DKI itu, menyebut penilaian amburadulnya sebuah kota mesti dilakukan dengan membandingkan dengan kota lain.

"Ya, saya belum bisa menilai pernyataan itu. Mau dibandingin dengan siapa? Kan harus ada pembandingnya. Saya kira penghargaan dari berbagai kelompok, kayak kemarin soal transportasi itu juga harus dilihat sebagai satu bentuk upaya perbaikan," tutur mantan Ketua DPD Gerindra DKI tersebut.

Sebagai informasi, Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya menyentil soal tata kelola kota DKI Jakarta yang ia sebut kini menjadi amburadul.

Perempuan yang juga Ketua Umum PDIP itu melontarkan pernyataan Jakarta amburadul tersebut ketika berbicara dalam acara 'Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial', Selasa (10/11).

Infografis Anies dan reklamasi teluk Jakarta. (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Pernyataan itu disampaikan Megawati merujuk riset peneliti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk mendapatkan predikat kota intelektual (City of Intellectual). Dari riset tersebut Jakarta tak termasuk.

Adapun kota-kota yang mendapatkan predikat City of Intellect itu adalah Semarang dan Solo (Jawa Tengah) serta Surabaya (Jawa Timur).

"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega.

Menanggapi pernyataan Jakarta amburadul tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasinya hanya sebagai sebuah kritik untuk membangun ibu kota menjadi lebih baik.