Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 Nasional mengemukakan sembilan aksi strategis dalam merespons pandemi Covid-19. Gotong-royong berbagai pihak menjadi salah satu kunci kesuksesan Aksi Strategis Indonesia dalam Respons Pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara #SatgasCovid19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers melalui kanal Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Terdapat sembilan aksi strategis yang terus dilakukan pemerintah selama pandemi Covid-19 berlangsung," jelas Wiku, sebagaimana dikutip pada Rabu (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Kilas Balik Pandemi Covid-19 di Indonesia |
Untuk menangani pandemi Covid-19, Wiku menyebut dibutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, media, swasta, akademisi dan masyarakat. Terdapat 9 poin Aksi Strategis Indonesia dalam Respons Pandemi Covid-19, yaitu:
Dalam pelaksanaan upaya aksi strategis tersebut, kata Wiku, partisipasi kementerian/lembaga terus diikutsertakan. Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, pemerintah sudah mempersiapkan kerangka koordinasi dalam mitigasi penyakit infeksi baru atau emerging infectious disease, di mana Covid-19 termasuk dalam kategori tersebut.
Hal ini telah tertuang dalam Instruksi Presiden atau Inpres No. 4/2019 tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, Merespon Wabah Penyakit Pandemi Global dan Kedaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia.
Hal ini dilakukan untuk menguatkan kesiapsiagaan dan kemampuan merespons dalam berbagai situasi dan kondisi. Menurut Wiku, evaluasi berkelanjutan setiap negara sangat dinamis dan krusial, dan hal itu pun berlaku untuk Indonesia.
"Pengalaman adalah guru yang terbaik. Selama 8 bulan ini pemerintah berusaha melakukan refleksi untuk mengidentifikasi efektifitas setiap upaya terhadap perubahan yang diharapkan," jelas Wiku.
Wiku menambahkan bahwa refleksi yang dilakukan oleh pemerintah termasuk melakukan prosedur peninjauan dengan standar dunia yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu intra action review.
Peninjauan ini melibatkan total 168 peserta fasilitator, reporter, dan notulen yang berasal dari stakeholder multisektor, termasuk Kementerian Kesehatan, #SatgasCovid19 nasional dan daerah, BNPB, kementerian/lembaga terkait, TNI/Polri, serta perwakilan dinas kesehatan daerah, rumah sakit, puskesmas, Palang Merah Indonesia (PMI) dan mitra internasional lainnya.
Wiku juga menyebutkan bahwa pada Jumat (6/11), Indonesia diundang oleh WHO untuk memaparkan hasil peninjauan penanganan Covid-19. Indonesia diundang bersama 2 negara lain yaitu Thailand dan Mali. Ketiga negara dipilih karena memiliki karakter masing-masing dalam menangani Covid-19.
"Peristiwa ini merupakan bukti keseriusan pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki penanganan Covid-19. Hal ini diharapkan memberi pelajaran dan inspirasi bagi negara lainnya yang sedang mengalami pandemi ini," kata Wiku.
(ang/fjr)