BNPB Latih Relawan untuk Bela Negara Lawan Covid-19

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2020 11:00 WIB
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, BNPB secara rutin melatih ribuan relawan sebagai motor penggerak edukasi kepada masyarakat di berbagai daerah.
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, BNPB secara rutin melatih ribuan relawan sebagai motor penggerak edukasi kepada masyarakat di berbagai daerah. (Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam mencegah dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19. Salah satunya, menerjunkan relawan di setiap daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara rutin melatih ribuan relawan sebagai motor penggerak edukasi kepada masyarakat di berbagai daerah.

Deputi Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan hingga saat ini terdapat 32.000 relawan yang terdaftar di Satgas Covid-19 dari berbagai daerah. Pada akhir pekan ini, BNPB juga menggelar pelatihan bagi 1.000 relawan Covid-19 di Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menyatakan terus melatih relawan sebagai agen perubahan perilaku yang akan membantu sosialisasi protokol kesehatan di daerah setempat.

Harapannya, dengan bergerak bersama-sama di seluruh lapisan masyarakat, Indonesia dapat menang melawan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan.

"Sebanyak 32.000 relawan telah terdaftar dan saat ini sebanyak 1.000 relawan di Sulawesi selatan akan dilatih untuk menjadi agen perubahan perilaku yang akan membantu sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan masyarakat," kata Lilik sebagaimana dikutip dari laman resmi BNPB, Sabtu (21/11).

Dia menambahkan bahwa aksi bela negara sangat dibutuhkan pada saat ini. Pada situasi pandemi yang disebabkan oleh virus SARS Cov-2 kali ini, siapapun anggota masyarakat dapat melakukan aksi bela negara dengan perang melawan Covid-19.

"Aksi bela negara kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya yang [berbentuk] perang angkat senjata. Perang kali ini melawan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.

Lilik menegaskan bahwa penanganan Covid-19 dapat dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pihak. Oleh karena itu, di mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga yang sehat tetap sehat dan saling bahu membahu dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kita semua harus sepakat bahwa Covid-19 adalah urusan kemanusiaan dan kesehatan. Hal yang paling mudah dan murah adalah upaya pencegahan, menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan iman, aman dan imun," kata Lilik.

Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian menyampaikan bahwa pelatihan relawan bertujuan untuk membentuk agen perubahan perilaku untuk penanganan Covid-19.

Para relawan diharapkan dapat mengedukasi masyarakat terkait dengan pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M yakni gerakan #pakaimasker, #jagajarak dan #cucitangan.

"Tujuan utama dari pelatihan ini adalah mengubah perilaku masyarakat melalui relawan selaku agen perubahan Covid-19. Pelatihan yang akan dilaksanakan selama lima hari ke depan akan melibatkan 200 orang relawan per hari yang kemudian akan terjun ke masyarakat memberikan edukasi sesuai materi yang telah diberikan," ujar Andre.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama jajaran di kabupaten/kota terus berusaha meningkatkan aktivitas pencegahan Covid-19.

"Kami bekerjasama dengan beberapa hotel untuk menyediakan sarana tambahan isolasi mandiri. UKM juga dilibatkan untuk men-supply makanan bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri baik itu di hotel maupun rumah sakit. Alhamdulillah tingkat kesembuhan di Sulsel ini cukup tinggi, mencapai 92 persen," katanya.

(ang/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER