Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menilai ucapan dan tindakan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait penurunan baliho imam besar FPI Rizieq Shihab, provokatif.
Menurut Novel, penurunan baliho dan pernyataan Dudung itu memancing reaksi pendukung RIzieq Shihab sehingga terjadi penolakan-penolakan penurunan spanduk. Penolakan penurunan spanduk dan baliho, kata Novel, justru menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Yang provokatif itu justru Pangdam sehingga terjadi gejolak dimana-mana, yang akhirnya masyarakat NTB juga Karawang menolak penurunan baliho Habib Rizieq Shihab," kata Novel kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel mengatakan perwakilan FPI DKI Jakarta sebenarnya sudah bertemu dan bersilaturahmi dengan Dudung pada Rabu (18/11) lalu. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, sudah terjalin kesepakatan-kesepakatan antara kedua belah pihak. Meski demikian, Novel tak menjelaskan kesepakatan tersebut.
Novel mengaku heran situasi tersebut justru berbalik 180 derajat. Bahkan, kata Novel, Dudung memerintahkan untuk menurunkan semua baliho yang bergambar Rizieq di beberapa titik di Jakarta.
"Malah berubah, jadi kelojotan, main hajar semua baliho bahkan sampai mensertakan Panser, apakah itu tidak provokatif? menyulut emosi umat di mana mana," kata Novel.
Lebih lanjut, Novel mengklaim spanduk bertuliskan revolusi akhlak bukan sebagai rongrongan terhadap bangsa. Ia menilai revolusi itu sebagai perwujudan dari nilai Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ia menduga pihak-pihak yang menurunkan baliho atau spanduk bergambarkan Rizieq telah anti terhadap agama dan terindikasi komunis gaya baru.
"Baliho itu juga untuk selalu waspada terhadap Covid. Dan realisasinya kami juga relawan pembasmi covid dan relawan kemanusiaan yang sudah teruji menjadi garda terdepan bangsa ini," kata Novel.
Kepala PeneranganKodam JayaLetkol Arh Herwin Budi Saputra, sebelumnya menilai spanduk bergambarRizieqmengandung makna provokasi. Ia merujuk pada spanduk Rizieqyang bertulis seruan agar melakukan revolusi akhlak.
Dalam apel siaga, Jumat (20/11), Pangdam Jaya Dudung Abdurachman mengakui, aksi penurunan baliho Rizieq merupakan perintahnya langsung. Menurut dia, pemasangan baliho Rizieq tak sesuai aturan.
Lihat juga:Pangdam Jaya: Kalau Perlu FPI Bubarkan Saja |