BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Pegunungan Tengah Jateng

CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2020 03:39 WIB
BMKG memprediksi cuaca ekstrem bakal melanda pegunungan tengah Jateng, atau sekitar Banjarnegara dan Temanggung, warga diminta waspada.
Ilustrasi. Cuaca ekstrem diprediksi landa pegunungan tengah Jateng, (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem melanda wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah.

"Kalau melihat data daerah di Jateng yang diberi 'warning' oleh BMKG, saat ini peringatan dini cuaca ekstrem ditujukan untuk wilayah tengah termasuk pegunungan tengah," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo dikutip dari Antara, Rabu (25/11).

Wilayah pegunungan tengah Jateng ini di antaranya Kabupaten Banjarnegara dan Temanggung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara daerah lainnya meliputi Kabupaten Purworejo, Batang, Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Kabupaten Semarang, Klaten dan Sukoharjo.

"Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora dan Grobogan pada hari Kamis besok," katanya.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, lanjut dia, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Menurut dia, kondisi tersebut diperkuat aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia yang masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

"Oleh karena itu, hujan dengan intensitas lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jateng," katanya.

Untuk itu, Teguh mengimbau masyarakat di daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem dan bermukim di wilayah rawan longsor maupun banjir mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tersebut saat hujan lebat.

Kendati demikian, dia mengatakan bagi warga yang daerahnya tidak masuk dalam daftar wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem tetap harus waspada karena saat ini mulai memasuki puncak musim hujan.

"Selain itu, pengaruh fenomena La Nina moderat diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Januari, sehingga masih ada potensi peningkatan curah hujan," katanya.

(antara/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER