Ganjar Tak Izinkan Acara Timbulkan Kerumunan di Jateng

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 18:50 WIB
Ganjar Pranowo menyatakan semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan wajib memperoleh izin dari kepolisian dan Satgas Covid-19 Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak mengizinkan kegiatan yang menimbulkan kerumunan di wilayahnya. (CNN Indonesia/ Damar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan tak memberikan izin terhadap semua acara atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

"Kami tidak mengizinkan acara yang menimbulkan kerumunan, yang sifatnya ramai-ramai tidak diizinkan," kata Ganjar di Semarang, Rabu (18/11), dikutip dari Antara.

Ganjar menyatakan semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan wajib memperoleh izin dari kepolisian dan Satgas Covid-19 Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku pihaknya sedang memetakan agenda-agenda besar yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Ia berharap semua pihak termasuk para tokoh agama maupun tokoh masyarakat bisa menahan diri.

"Termasuk di tempat-tempat pariwisata kemarin dievaluasi kita sampaikan agar Dinas Pariwisata juga mengontrol. Kalau sudah berlebihan, tidak terkontrol dengan baik, tutup, bubarkan," ujarnya.

"Maka seluruh (pihak) yang sekarang ingin menyelenggarakan acara dengan keramaian kita minta untuk betul-betul protokolnya disiapkan," kata Ganjar menambahkan.

Menurut Ganjar, sebenarnya tak masalah dengan kegiatan yang mengundang orang. Ia tak memberi batas jumlah orang yang boleh hadir dalam suatu acara. Namun Ganjar menekankan penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti tempat duduk yang berjarak hingga wajib memakai masker.

"Inilah yang disebut sebagai adaptasi kebiasaan baru, tapi kalau kerumunan yang tidak terkontrol tidak teratur, itu yang sangat membahayakan," ujarnya.

Kegiatan yang menimbulkan kerumunan orang di tengah pandemi virus corona menjadi sorotan masyarakat setelah kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada Selasa (10/11) pekan lalu.

Terjadi kerumunan massa saat penyambutan Rizieq di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan markas FPI, Petamburan. Kerumunan kembali terjadi ketika Rizieq menyambangi pesantren di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11).

Selain itu, kerumunan juga muncul saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq pada Sabtu (14/11).

Kerumunan orang di acara Rizieq di Petamburan kini tengah diselidiki Polda Metro Jaya terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan telah diminta klarifikasi kegiatan Rizieq tersebut.

Sementara Luthfi bin Yahya memutuskan untuk menunda rangkaian kegiatan maulid akbar di Kanzus Sholawat, Pekalongan, Jawa Tengah yang rencananya akan digelar pada 18-22 November 2020.

"Iya, benar ditunda hingga 20 Desember," kata Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (18/11).

Gus Miftah menjelaskan penundaan itu dilakukan oleh pihak penyelenggara kegiatan mengingat situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang hingga saat ini masih mewabah di Indonesia. Namun demikian, dia enggan merinci lebih lanjut terkait rancangan kegiatan tersebut.

Presiden Joko Widodo pun memerintahkan jajarannya mulai dari Panglima TNI hingga Kapolri untuk menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan di lapangan selama masa pembatasan aktivitas sosial yang kini telah diatur dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ia bahkan tak segan meminta jajarannya melakukan pembubaran kerumunan jika ada pelanggaran protokol kesehatan.

(fra/antara/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER