MUI: Nabi Tak Pernah Ubah Redaksi Azan Jadi Seruan Jihad

CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2020 06:13 WIB
Ketua MUI Cholil Nafis menegaskan tidak ada riwayat hadis yang menyebut Nabi Muhammad SAW pernah mengubah redaksional azan menjadi seruan jihad.
Ilustrasi ibadah. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menegaskan Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengganti redaksi azan untuk menyerukan jihad meski sedang dalam keadaan perang.

Cholil menyampaikan Muhammad SAW hanya mengubah kalimat azan saat ada bencana yang menghalangi orang datang ke masjid.

"Nabi SAW tak pernah mengubah redaksi azan. Bahkan saat perang pun tak redaksi adzan yang diubah. Redaksi azan itu tak boleh diubah menjadi ajakan jihad," kata Cholil Nafis kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cholil mencontohkan kisah saat ada angin kencang dan hujan deras, Nabi Muhammad SAW meminta muazin mengubah kalimatnya. Orang-orang diminta melaksanakan salat di rumah masing-masing.

Kisah itu, kata Cholil, diabadikan lewat hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari. Sementara itu, tidak ada riwayat hadis untuk mengubah azan menjadi seruan jihad.

"Saya berharap masyarakat tak mengubah azan yang sudah baku dalam Islam," ujarnya.

Cholil juga mengingatkan jihad tak melulu soal perang. Ia meminta masyarakat tidak salah paham mengenai jihad.

"Panggilan jihad tak perlu melalui adzan dan jihad bukan hanya perang fisik saja. Dan berharap masyarakat tak perlu resah dan memviralkan," ucap dia.

Sebelumnya, beredar video yang menayangkan azan jihad. Beberapa orang terlihat berbaris dalam video-video itu. Satu orang di bagian depan melantunkan azan dengan mengganti satu kalimat.

Kalimat "hayya 'alas sholah" (mari mendirikan salat) diganti hayya 'alal jihad' (mari berjihad). Akun anonim @AntiBuzzeRp di Twitter mengaitkan video itu dengan pemanggilan Rizieq Shihab oleh kepolisian.

Saat dimintai konfirmasi, FPI membantah berkaitan dengan aktivitas di video itu.


Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar juga mengaku tidak tahu apakah video itu dibuat di Petamburan, Jakarta, seperti yang dibicarakan di medsos.

"Setahu saya tidak, itu aspirasi umat," tutur Aziz kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/11).

(dhf/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER