GMKI: Yel Papua Merdeka Bukan Kesepakatan Forum

CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 03:52 WIB
GMKI menyebut bahwa teriakan atau yel 'Papua Merdeka' dalam Kongres GMKI ke-37 yang sempat terekam dan beredar di media sosial terjadi di luar agenda resmi.
GMKI menyebut bahwa teriakan atau yel 'Papua Merdeka' dalam Kongres GMKI ke-37 yang sempat terekam dan beredar di media sosial terjadi di luar agenda resmi.(CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menyebut bahwa teriakan atau yel 'Papua Merdeka' dalam Kongres GMKI ke-37 yang sempat terekam dan beredar di media sosial terjadi di luar agenda resmi dan bukan kesepakatan peserta kongres.

Mengklarifikasi video tersebut, Ketua Umum GMKI Dimisioner Korneles Galanjinjinay mengaku sama sekali tak mendukung gerakan Papua Merdeka dalam Kongres ke-37 GMKI yang digelar di Manokwari, Papua Barat tersebut.

"GMKI mengklarifikasi bahwa video itu tidak benar. Itu di luar materi kongres dan itu bukan kesepakatan forum kongres," kata Korneles dan sebuah video klarifikasi resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (5/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teriakan 'Papua Merdeka' di Kongres 37 GMKI terekam sebuah video yang kemudian ramai di media sosial. Dalam video berdurasi 49 detik itu, seorang perempuan terlihat sedang membacakan penggalan sebuah pidato yang berisi permintaan ke pemerintah pusat agar mengembalikan masih hak orang Papua.

"GMKI meminta pemerintah pusat kembalikan hak penentuan nasib orang Papua," kata perempuan yang tengah membacakan pidatonya dari atas mimbar.

Usai pembacaan pidato tersebut, seorang pria yang nampak seperti pembawa acara kemudian mengungkapkan nada sindiran terhadap Indonesia. Nada sindiran itu kemudian disusul dengan yel teriakan 'Papua' yang disambut "merdeka oleh sebagian peserta kongres.

"Indonesia tanah air ku, tanah ku sewa air ku beli. Papua! Papua!" kata dia.

"Merdeka," jawab peserta kongres serempak.

Sementara itu, Sekretaris Umum Dimisioner GMKI, David Sitorus menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi di hari terakhir selama tiga hari pelaksanaan Kongres pada 24 November lalu.

Detailnya, rekaman video yang tersebar itu terjadi saat proses penyampaian hasil rekomendasi panitia khusus hasil rapat komisi sebelumnya. Hasil rapat komisi itu kemudian salah satunya menyampaikan, soal rekomendasi terkait kondisi Papua saat ini.

"Ya itu tidak disengaja sebenernya hanya yel-yel yang kemungkinan saja dan bisa dipastikan hanya karena tidak by design lah. Lalu disambung. Video itu kan dipotong, disambung, merdeka dari kemiskinan, penindasan," kata David.

Selain itu, menurut David, hasil rekomendasi panitia khusus soal Papua Merdeka juga tidak dibahas lebih lanjut dan tak pernah disepakati oleh forum kongres. Kongres, katanya, hanya menyepakati pembahasan terkait upaya GMKI untuk membangun komunikasi yang baik antara masyarakat Papua dengan Pemerintah Pusat.

"Nah dalam hasil panitia khusus itu tidak ada sama sekali, ada memang tapi tidak diputuskan. Tapi lebih fokus membangun dialog Masyarakat, terkait pengembangan Papua ke depannya," kata dia.

(thr/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER