Pemerintah Kawal Vaksin Covid-19 dengan Jalur Diplomasi

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2020 14:51 WIB
Kemenlu memaparkan perannya dalam berdiplomasi menghadirkan Vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
Kementerian Luar Negeri paparkan perannya dalam upaya menghadirkan Vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaktifkan terus upaya diplomasi dalam tujuan tersebut. (Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri RI terus berdiplomasi guna mendukung ketersediaan vaksin Covid-19 sebagai upaya kolektif menangani pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari 9 bulan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa upaya menghadirkan vaksin untuk negeri merupakan kerja lintas kementerian dan lembaga bersama-sama bangkit dari pandemi.

Salah satu elemen penting dari upaya tersebut adalah diplomasi vaksin, baik lewat jalur bilateral dengan berbagai negara dan produsen vaksin di dunia, maupun kerjasama multilateral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diplomasi aktif untuk mendukung upaya ketersediaan vaksin dengan tugas utama membuka akses, meratakan jalan dan mengatasi berbagai kendala yang muncul," ujar Retno dalam keterangan pers yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (8/12).

Salah satu implementasi diplomasi vaksin dilakukan Retno ketika membuka akses kerjasama dengan beberapa pengembang vaksin, termasuk Sinovac, bersama Menteri BUMN Erick Thohir Agustus silam.

"Pada Oktober, tugas serupa kami jalankan, termasuk menjajaki kerjasama dengan AstraZeneca dan kerjasama vaksin multilateral melalui Gavi COVAX Facility," jelasnya.

Terkait kerjasama dengan Sinovac dan kehadiran 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk jadi pada Minggu (6/12), Retno menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik berbagai pihak, termasuk koordinasi intensif dengan pemerintah China.

"Bahkan, pada 1- 2 minggu terakhir, komunikasi dengan otoritas RRT dilakukan hour by hour. Kami mengapresiasi kepada pemerintah dan otoritas RRT yang telah memberikan kerjasama yang baik selama ini. Kemudian peranan KBRI Beijing yang menjembatani komunikasi dengan otoritas RRT dan Sinovac tentunya juga sangat vital," ungkap Retno.

Dia menambahkan bahwa kerjasama diplomasi akan terus dilakukan untuk mengawal upaya menghadirkan vaksin.

Saat ini, Kemenlu bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan juga terus melakukan komunikasi dengan Jenewa, Swiss, untuk pengadaan vaksin multilateral.

Sebagaimana diketahui, Indonesia termasuk satu dari 92 negara COVAX AMC yang akan memperoleh vaksin sebesar 3 persen - 20 persen dari jumlah penduduk yang berasal dari GAVI COVAX Facility.

Untuk itu, terdapat beberapa proses administrasi dan persiapan teknis yang harus dilakukan, terutama oleh Kemenkes dan Kemenkeu. Salah satunya adalah pengiriman vaccine request form kepada COVAX Facility. Pengiriman tersebut telah dilakukan pada Senin (7/12), sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.

"Sementara itu dari sisi kesehatan, diplomasi bekerja untuk memperlancar ketersediaan alat diagnostic, therapeutic, dan vaksin untuk keperluan masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Setelah itu, lanjut Retno, masih ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan sampai dengan akhir 2020, di antaranya menyiapkan kedatangan vaksin Covid-19 tahap selanjutnya dari Sinovac, yakni sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin dalam bentuk curah.

Pada saat yang beriringan, lanjutnya, ada pula persiapan untuk kedatangan 1,8 juta dosis vaksin jadi dan 30 juta dosis bahan baku vaksin dalam bentuk curah pada Januari 2021. Selain itu, diharapkan vaksin multilateral juga bisa masuk secara bertahap ke Indonesia pada 2021.

"Diplomasi kita akan terus mengawal ikhtiar-ikhtiar lain berikutnya, agar Indonesia dapat segera mengatasi pandemi," ujar Retno.

Menlu juga tidak lupa mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk terus menerapkan protokol kesehatan yakni #pakaimasker, #cucitangan dan #jagajarak sebagai upaya preventif mencegah penularan Covid-19.

(ang/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER