Wakil Ketua Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mengkritik PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) soal kerusakan kamera CCTV di KM49+00 sampai KM72 Tol Jakarta-Cikampek sejak Minggu (6/12), tepat di waktu bentrokan antara polisi dan pendukung pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Menurutnya, waktu yang digunakan Jasamarga untuk memperbaiki kamera CCTV tersebut terlalu lama.
"Rentang perbaikan CCTV hingga 34 jam merupakan waktu yang sangat lama," kata Arwani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan bahwa keberadaan kamera CCTV di ruas tol terpadat di Indonesia ini cukup penting. Menurutnya, kamera CCTV milik Jasamarga itu seharusnya bisa menjadi petunjuk saat bentrok FPI-polisi dikabarkan terjadi pada Senin (7/12) pukul 00.30 WIB.
"Dari kasus meninggalnya enam laskar FPI ini, terjadi perbedaan informasi kronologi atas peristiwa tersebut antara Polri dan FPI. Sebenarnya, silang kata tersebut dapat diminimalisir jika CCTV tersebut online atau aktif," ucap politikus PPP itu.
"Rekaman CCTV dapat menjadi petunjuk untuk mendudukkan persoalan ini dengan jernih dan proporsional," imbuhnya.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, JMTO, menjelaskan terjadi gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600 sejak hari Minggu (6/12) pukul 04.40 WIB.
Gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari KM 49 (Karawang Barat) sampai dengan KM 72 (Cikampek) menjadi mati.
"Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu (06/12) pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut," kata Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman dalam keterangan tertulis, Selasa (8/12).
Raddy mengatakan perbaikan tak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan. Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan cuaca yang hujan dan kondisi lalu lintas.
Perbaikan kamera CCTV di sepanjang KM 49 sampai KM 72 Tol Jakarta-Cikampek baru selesai dilakukan pada Senin (7/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
Untuk diketahui, bentrokan antara polisi dan massa pendukung FPI terjadi sekitar Senin pukul 03.00 WIB. Kejadian bermula saat penyidik kepolisian mendapatkan informasi terkait pengerahan massa yang akan dilakukan untuk mengawal pemeriksaan Rizieq di Polda.
Polisi pun menyelidiki dan memastikan informasi tersebut. Sejumlah petugas polisi menggunakan mobil Polda Metro Jaya kemudian mengikuti kendaraan yang diduga merupakan pengikut dari Rizieq.
Ketika polisi mengintai mobil tersebut, tiba-tiba kendaraan petugas diberhentikan dan dipepet oleh massa yang diduga pengikut Rizieq.
Polisi kemudian mengaku diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam sehingga memaksa aparat melakukan tindakan tegas dengan menembaki massa tersebut demi melindungi diri.
(mts/psp)