Fadli Zon soal Bentrok FPI-Polisi: Jangan Sampai Langgar HAM

CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2020 15:20 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Fadli Zon meminta bentrok FPI-polisi diselidiki mendalam agar tak menjadi pelanggaran HAM.
Politikus Gerindra Fadli Zon meminta bentrok FPI-polisi diselidiki agar tidak terjadi pelanggaran HAM. (Foto: CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara soal insiden bentrokan antara pendukung Rizieq Shihab dengan aparat kepolisian di Tol Cikampek, dekat Pintu Tol Karawang Timur yang menewaskan enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI), Senin (7/12).

Fadli meminta, insiden tersebut diselidiki secara mendalam agar tidak menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang brutal di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Harus diselidiki, jangan sampai ini menjadi sebuah pelanggaran HAM yang sangat brutal di tengah pandemi covid-19," kata Fadli lewat akun Youtube miliknya, Fadli Zon Official, seperti dikutip CNNIndonesia.com pada Selasa (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berkata, peristiwa yang tidak berkaitan dengan gerakan terorisme atau separatisme seharusnya tidak berlangsung dengan pertumpahan darah. Menurutnya, hal tersebut telah dijamin lewat konstitusi Indonesia.

Fadli pun meminta agar dugaan aparat kepolisian bertindak sewenang-wenang dalam insiden tersebut segera diselidiki.

"Saya kira di sini bisa diselidiki, bisa terjadi abuse of power, kesewenang-wenangan, melebihi dari apa yang dilakukan karena senjata itu ada aturannya bagaimana menembak dan selanjutnya," kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Fadli berpendapat, tim gabungan pencari fakta atau TGPF perlu dibentuk untuk merespons insiden bentrokan polisi dengan pendukung Rizieq. Menurutnya, TGPF akan mengungkap pihak yang sesungguhnya melakukan kesalahan.

Dia menyampaikan bahwa Rizieq serta pengikutnya merupakan warga negara yang baik dan mencintai Indonesia.

Menurut Fadli, ada pihak yang merasa terganggu dengan kepulangan Rizieq ke Indonesia pada 10 November silam. Menurutnya, hal itu terlihat dari perisitiwa pencopotan sejumlah pejabat kepolisian tingkat daerah baik di level provinsi atau kabupaten/kota.

Berangkat dari itu, Fadli mempertanyakan langkah aparat kepolisian serta pemerintah yang seolah menjadikan Rizieq sebagai musuh saat ini.

"Kenapa Habib Rizieq Shihab harus dijadikan momok, harus dijadikan musuh dari aparat keamanan kita, dari pemerintah kita, ada apa?" ucap Fadli.

Fadli menilai, telah terjadi diskriminasi hukum yang jelas terhadap Rizieq. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah kemunduran bagi demokrasi dan membahayakan keutuhan integritas sosial di Indonesia.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan penembakan dilakukan lantaran mobil polisi dipepet dan diserang lebih dahulu.

"Kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut tersebut, kemudian melakukan penyerangan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, celurit kepada anggota," ujar Fadil, Senin (7/12).

Namun, Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut pihaknya menjadi korban fitnah terkait aksi bentrokan tersebut.
Fitnah itu terkait pernyataan polisi yang menyebut pihak FPI melakukan penyerangan terlebih dulu kepada aparat dengan senjata tajam dan senjata api.

Komnas HAM telah angkat bicara dengan menyatakan sudah membentuk tim untuk mendalami berbagai macam informasi seputar insiden bentrokan pendukung Rizieq dengan aparat kepolisian.

(mts/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER