Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berencana menggelar rekonstruksi kasus bentrokan antara polisi dengan anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Karawang, Jawa Barat, Minggu (13/12) malam.
"(Rekonstruksi) akan dilaksanakan nanti malam hingga dini hari," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian saat dikonfirmasi.
Namun demikian, Andi tak menuturkan lebih lanjut terkait rute dari reka ulang yang akan dilakukan oleh polisi malam nanti. Dia menjelaskan, sekitar pukul 23.00 WIB nanti, penyidik akan memulai penyusuran dengan titik kumpul di Polres Karawang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Karawang," ucapnya.
Bentrokan antara polisi dengan Laskar FPI di Tol Cikampek KM 50 itu terjadi pada Senin (7/12) dini hari. Dalam insiden tersebut, enam anggota FPI tewas ditembak aparat kepolisian.
Dalam rilis awal yang disampaikan oleh Polda Metro Jaya, mereka mengklaim pendukung Imam Besar FPI Rizieq Shihab itu sempat mengeluarkan tiga kali tembakan saat bentrok dengan anggota.
Namun keterangan itu berbeda dari apa yang disampaikan FPI. Sekretaris Umum FPI Munarman menyatakan kepolisian telah melakukan fitnah terkait kepemilikan senjata api tersebut.
FPI menyebut anggotanya diserang terlebih dulu oleh orang tak dikenal.
Tak lama setelah itu, beredar video di media sosial yang dinarasikan merupakan video penembakan terhadap enam orang laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek.
Namun menurut polisi, ternyata video itu adalah potongan rekaman video penembakan terhadap dua pemuda di dekat Taman La Judea, daerah perkotaan El Santuario, Antioquia, Kolombia pada Januari 2020.
Sementara Presiden Joko Widodo turut berkomentar atas insiden tersebut. Menurutnya sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum tersebut secara adil.
(mjo/psp)