Dea Tunggaesti secara resmi ditunjuk menjadi Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggantikan Raja Juli Antoni. Raja Juli sendiri kini didapuk menjadi Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Sebagian besar masyarakat mungkin belum familiar dengan sosok Dea. Namun kakak kandung dari Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro itu selama ini terkenal berprofesi sebagai pengacara.
Perempuan kelahiran Solo, Jawa Tengah 26 September 1982 itu sempat bergabung dengan firma hukum OC Kaligis & Associates pada 2007, lalu Hanafiah Ponggawa & Partners pada Februari 2013. Kini, ia mendirikan firma hukumnya sendiri bernama Tungga Ramli & Partners pada September 2013 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelbagai kasus besar pernah ia tangani saat berkarier sebagai pengacara. Di antaranya terkait kasus Yayasan Presiden Soeharto hingga kasus Djoko Tjandra.
Namanya sempat melejit saat menjadi pengacara mantan Bendahara Partai Demokrat sekaligus mantan terpidana kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, Muhammad Nazaruddin. Kala itu, wajahnya kerap menghiasi layar kaca untuk berbicara sebagai narasumber mewakili pengacara Nazaruddin.
Tak hanya itu, Dea turut memiliki karier moncer di dunia akademik. Ia menyelesaikan strata satu di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, kemudian mendapatkan gelar master di bidang Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, dan doktoral di Universitas Padjadjaran.
Dea sendiri masih tercatat sebagai salah satu dosen di Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Pancasila, Jakarta.
Jauh sebelum berkarier sebagai pengacara dan akademisi, Dea sempat mencicipi dunia hiburan tanah air. Ia sempat menjajal sebagai model pelbagai iklan hingga video klip musik. Dea juga pernah terlibat dalam film layar lebar berjudul "30 Hari Mencari Cinta" yang dibintangi artis Nirina Zubir dan Revaldo.
Kini, perlahan Dea mulai menjajal masuk dalam dunia politik dan pemerintahan tanah air. Namanya pun masih aktif menjabat sebagai anggota Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) periode 2019-2023. Baori adalah lembaga yang dibentuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menyelesaikan sengketa di bidang keolahragaan.
Selain itu, Dea juga masih aktif menjabat Tenaga Ahli Bidang Hukum Kementerian Perdagangan RI sejak November 2020.
Kini, Dea resmi terjun dalam dunia politik tanah air dengan jabatan barunya sebagai Plt Sekjen PSI. Membesarkan partai yang mengidentifikasikan citranya sebagai partai anak muda itu menjadi tantangan Dea di Pemilu 2024 mendatang.
Terlebih, PSI gagal mendapatkan suara di DPR akibat tak memenuhi batas ambang parlemen di Pemilu 2019. PSI hanya mendapatkan urutan ke-12 dari 17 parpol yang mengikuti Pemilu 2019 dengan perolehan suara sebesar 2.650.361 juta atau 1,89 persen.
(rzr/psp)