Ricuh di Rekapitulasi Pilkada Yalimo, 1 Polisi Terkena Panah

Kericuhan terjadi saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di Pilkada Kabupaten Yalimo, Papua, di Gedung DPR Kabupaten Yalimo, Jumat (18/12). Akibatnya, seorang anggota polisi terkena panah.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal menuturkan rapat pleno itu dimulai sekitar pukul 15.05 WIT dan diawali pembacaan rekapitulasi di Distrik Benawa dan Welarek.

Namun, saksi dari Paslon 02 melakukan protes dan meminta agar pembacaan rekapitulasi suara di Distrik Abenaho diulang.

"Pukul 17.00 WIT, massa dari Paslon 02 berusaha memaksakan masuk ke dalam halaman kantor DPR dengan cara melompati pagar bertujuan untuk mengacaukan situasi keamanan di dalam Gedung DPR," tutur Kamal dalam keterangannya, Sabtu (19/12).

"Dan melepaskan beberapa anak panah ke arah personil pengamanan yang berjaga di sekitar Gedung DPR," lanjutnya.

Sekitar pukul 17.02 WIT, massa dari Paslon 02 menjadi semakin tak terkendali dan anarkistis. Alhasil, aparat kepolisian yang berjaga pun melepaskan tembakan peringatan ke udara dan tembakan gas air mata.

"Atas kejadian tersebut personil BKO dari Polres Jayawijaya atas nama Briptu Alexander Noriwari terkena anak panah di bagian pantat sebelah kiri," ucap Kamal.

Disampaikan Kamal, korban saat ini telah mendapatkan perawatan medis atas luka yang dideritanya.

Kamal menuturkan usai kejadian, seluruh anggota KPU serta Bawaslu Kabupaten Yalimo langsung dipindahkan ke Polres Yalimo dan direncanakan akan dievakuasi menuju kota Wamena Kabupaten Jayawijaya.

"Aksi massa pendukung Paslon 02 dilatarbelakangi kekecewaan dari hasil perolehan suara di Distrik Abenaho.

Lebih lanjut, disampaikan Kamal, situasi di lokasi telah kondusif. Namun, personel TNI-Polri masih tetap melakukan pengamanan.

Diketahui, Pilkada Yalimo diikuti oleh paslon nomor urut 1 Erdi Dabi-Jhon Wilil, dan paslon nomor urut 2 Lakius Peyon-Nahum Mabel.