7 Tersangka Simpatisan Rizieq Masih Ditahan Polda Metro Jaya

Antara | CNN Indonesia
Minggu, 20 Des 2020 23:43 WIB
Sebanyak 7 tersangka simpatisan Rizieq Shihab masih ditahan Polda Metro Jaya lantaran bawa senjata tajam dan narkoba.
Ilustrasi. Polisi masih tahan 7 tersangka simpatisan Rizieq Shihab yang diamankan saat aksi 1812 (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tujuh dari 455 simpatisan Rizieq Shihab yang sempat ditangkap, ditetapkan sebagai tersangka dan masih ditahan oleh Polda Metro Jaya.

Sementara sisa simpatisan lain yang terlibat dalam unjuk rasa 1812 telah dipulangkan.

"Semuanya dipulangkan kecuali memang membawa senjata tajam, itu diproses, ditahan lima orang. Ada yang bawa narkoba dua orang, ditahan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusri menerangkan jenis narkoba yang dibawa oleh kedua tersangka adalah ganja dan keduanya diamankan di Depok. Sedangkan lima tersangka yang membawa senjata tajam diamankan di Tangerang dan Jakarta Utara.

Yusri menjelaskan hampir semua pendemo 1812, selain tujuh tersangka di atas, hanya diamankan selama 1x24 jam untuk dilakukan pendataan dan dimintai keterangan.

Selain itu petugas Kepolisian juga menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan tes cepat (rapid test) terhadap 455 orang tersebut dan ditemukan 28 orang reaktif.

Yusri kemudian menjelaskan 28 orang tersebut juga tidak dipulangkan oleh pihak Kepolisian, namun dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk menjalani tes usap (swab test)

"Dikembalikan, sudah diambil keterangan. Kecuali 28 yang reaktif, masih di Wisma Atlet," kata Yusri.

Polda Metro Jaya bersama tim gabungan membubarkan aksi 1812 yang berasal dari beberapa ormas, antara lain, Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/12).

Polda Metro Jaya tidak memberikan izin rencana aksi menuntut pembebasan Rizieq itu karena masa pandemi sehingga berpotensi terjadi kerumunan yang menimbulkan klaster COVID-19.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER