Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Irjen Pol Petrus Reinhard Golose sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) baru menggantikan Komjen Heru Winarko yang pensiun sejak 1 Desember lalu.
Petrus yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Kapolda Bali itu dikenal sebagai seorang perwira polisi berlatar belakang reserse. Sepanjang karier kepolisiannya, dia diketahui memiliki banyak pengalaman dalam penanggulangan tindak pidana terorisme.
Petrus merupakan kompatriot dari Tito Karnavian (sekarang Mendagri), Idham Azis (sekarang Kapolri) dan Rycko Amelza (sekarang Kabaintelkam) saat melumpuhkan teroris dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur pada 9 November 2005 silam. Kala itu, dia mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri yang menjabat, Jenderal Sutanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, tim bentukan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kala itu juga berhasil menumpaskan otak serangan teror bom bali II. Setelah itu, seperti juga Tito dan yang lainnya, karier Petrus pun melejit naik.
Petrus diketahui sebagai jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988. Di tahun yang sama, Petrus juga menyelesaikan pendidikan S1-nya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Jabatannya di kepolisian semula sempat dipercaya sebagai Kapolsek Lodoyo, Polres Blitar di Jawa Timur pada 1989. Kemudian, Petrus mengemban sejumlah jabatan penting bagi penyidik di Polda Metro Jaya.
Pada 1995, ia sempat dipercaya menjadi Kepala Subunit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Polda Metro Jaya. Lalu, berselang tiga tahun kemudian Petrus menjabat sebagai Komandan Unit II Pok Serse Reaksi Cepat Satuan Resmob Korserse Polri.
Hingga akhirnya, dia ditugaskan sebagai penyidik Madya Pokdok I Subdit Lidik Direktorat Reserse sebelum menempuh pendidikan lanjutan. Petrus menamatkan pendidikan Sespim Dediklat Polri pada 2002.
Usai menamatkan pendidikan pimpinan, karier Petrus Golose di bidang Bareskrim Polri semakin moncer hingga dipercaya sebagai Wakaden 88/Antiteror Polda Metro Jaya pada 2005. Kala itu, dia pun bergabung dengan tim khusus bentukan Mabes Polri untuk memburu Dr Azhari.
Petrus juga sempat menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Tindak Pindana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri pada 2010. Kemudian, dia ditugaskan ke luar institusinya sebagai Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Lalu, Petrus Golose ditunjuk menjabat sebagai Kapolda Bali pada 2016. Dalam hal ini, dia tercatat sebagai Pati polri terlama yang menduduki jabatan sebagai Kapolda, yakni selama empat tahun. Jabatan Petrus di Bali kemudian digantikan Irjen Putu Jayan Danu Putra sejak 20 November 2020 lalu.
Kini, Petrus ditugaskan sebagai Pati Bareskrim Polri untuk kemudian mendapat penugasan di luar Korps Bhayangkara sebagai Kepala BNN.
Sebagai informasi, sosok yang menempati jabatan Kepala BNN baru ini acapkali digadang-gadang bakal masuk dalam bursa calon Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun tahun depan.
Pasalnya, jabatan tersebut merupakan job bagi perwira tinggi Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen). Artinya, Golose akan kembali mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya.
(mjo/kid)