1.226 Pemudik KM Kelud Tiba di Sumut Tanpa Rapid Test Antigen

CNN Indonesia
Kamis, 24 Des 2020 02:07 WIB
Penumpang berjalan menuju Kapal Motor Kelud milik PT Pelni (Persero) yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (28/8). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Medan, CNN Indonesia --

Ribuan penumpang KM Kelud dari Batam tiba di Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Medan, Rabu (23/12). Mereka tidak menyertakan hasil rapid test antigen atau PCR sebagaimana telah diwajibkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bagi pemudik yang masuk ke Sumut sejak 21 Desember 2020 hingga 4 Januari 2020.

Kepala Seksi Surveilans dan Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan, Zakirman mengatakan 1.226 penumpang yang baru tiba di terminal tersebut hanya membawa hasil rapid test antibodi. Namun para pemudik itu mendapat dispensasi karena tim Satgas Covid-19 belum siap menegakkan peraturan Gubernur Sumut.

"Untuk masa jeda dari mulai munculnya surat edaran itu sampai pemberlakuan sangat mepet. Karena hari ini ada kapal yang bersandar bahkan sudah turun. Sebagian besar belum tersosialisasi untuk membawa atau melakukan pemeriksaan yang antigen. Jadi sebagian besar membawa rapid test antibodi," jelasnya.

Zakirman mengatakan toleransi hanya diberikan pada ribuan penumpang yang baru masuk ke Sumut tanpa membawa rapid test antigen atau PCR tersebut. Akan tetapi mulai 26 Desember mendatang, petugas khusus akan ditempatkan di sana.

"Hari ini memang ada toleransi atau dispensasi bagi penumpang yang membawa rapid test antibodi. Tapi mulai 26 Desember mulai ketat akan ada petugas yang khusus ditempatkan. Jadi kali ini kita bebaskan saja sudah mengisi elektronik HAC (Health Alert Card)," ujarnya.

Kepala Seksi Penjagaan Syahbandar Belawan, Daud Iskandar menjelaskan meski ribuan penumpang itu tidak menjalani rapid test antigen, namun petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan telah memiliki data dan riwayat penumpang yang ada dalam kartu kewaspadaan kesehatan.

"Kita secara teratur dari kapal untuk distancing, sementara ini rapid test dengan covid antigen, kalau tidak ada dikarantina dulu. Tidak ada penumpang ini yang reaktif covid. Tapi kita punya data dan riwayat penumpang sehingga ketika penumpang terpapar Covid, petugas langsung menelusuri riwayat kontak eratnya dan dapat dideteksi dengan cepat," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang penumpang KM Kelud, Helena menyebutkan tidak dapat menggunakan rapid test antigen atau PCR karena waktu keberangkatan sangat dekat dengan waktu penerbitan aturan Gubernur Edy. Namun begitu, penerapan protokol kesehatan telah dijalankan selama dalam perjalanan.

"Dari awal berjalan lancar dan diterapkan protokol kesehatan. Semua penumpang diwajibkan menjaga jarak selama berada di dalam kapal. Saya pakai rapid test antibodi karena pemberitahuannya lambat, jadi belum sempat rapid test antigen," urainya.

Berdasarkan pantauan, ribuan penumpang yang baru tiba mengantre untuk menjalani pemeriksaan kartu kewaspadaan kesehatan.

Mereka harus berbaris guna mendapat giliran diperiksa petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Medan. Para penumpang tampak tak menjaga jarak karena harus mengisi kartu kewaspadaan kesehatan secara manual.

(fnr/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK