Kematian Covid-19 Pecah Rekor, Epidemiolog Soroti Upaya 3T

CNN Indonesia
Minggu, 27 Des 2020 06:00 WIB
Epidemiolog menyoroti upaya testing-tracing-treatment terkait lonjakan kasus kematian pasien Covid-19.
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien virus corona. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan kasus kematian virus corona (Covid-19) di Indonesia terus meningkat akibat upaya testing-tracing-treatment (tes-telusur-tindak lanjut atau 3T) yang kurang memadai.

Menurut dia, hal itu mengakibatkan keterlambatan dalam menemukan pasien positif, dan akhirnya baru terdeteksi setelah mengalami gejala berat sehingga meningkatkan potensi kematian.

"Kematian itu indikator akhir suatu pandemi, kalau angka kematian 1-2 saja itu menunjukkan ada sinyal serius di deteksi dini, gagal menemukan kasus, artinya ada testing-tracing ini yang tidak memadai atau tidak tepat," kata Dicky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (26/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dicky juga menyebut, kondisi Indonesia sedang berada dalam status tidak terkendali karena maraknya penularan Covid-19 di masyarakat.

Hal itu terbukti dari angka tingkat positif (positivity rate) yang tinggi. Satgas Covid-19 mencatat positivity rate mingguan sebesar 18 persen per 13 Desember, sementara Our World in Data mencatat positivity rate Indonesia 20,4 persen pada 24 Desember.

"Saya kira ini adalah sinyal yang harus disikapi serius karena selama ini kapasitas testing kita tidak ada peningkatan dan belum memadai," ucap Dicky.

Ia juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi upaya testing-tracing Covid-19 di Indonesia supaya semakin cepat menemukan kasus positif dan mendapat perawatan.

"Pas momennya, kita evaluasi 2021 kalau tidak mau [pandemi Covid-19] semakin memburuk. Melibatkan ahli yang benar-benar paham, karena pengendalian pandemi tidak hanya politis, perlu pengalaman untuk mengendalikan wabah," tuturnya.

Untuk diketahui kasus kematian akibat Covid-19 mencapai puncaknya pada Jumat (25/12) lalu dengan 258 kematian dalam satu hari. Lima hari sebelumnya, yakni pada Minggu (20/12) kasus kematian juga bertambah 221 orang dalam sehari.

Persentase kasus kematian Covid-19 di Indonesia juga tinggi, yakni 3 persen. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan standar kasus kematian di bawah 2 persen dari kasus konfirmasi positif.

Jumlah kasus kematian Covid-19 di Indonesia juga tembus 20.847 kasus. Masih ada 108.946 kasus aktif Covid-19 yang harus didorong menuju kesembuhan. Sementara data Satgas Covid-19 pada Jumat (25/12), angka kumulatif Covid-19 sebanyak 700.097 kasus, dengan 570.304 di antaranya sembuh.

(mln/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER