Polisi Beri Trauma Healing untuk Keluarga Korban SJ 182

Polres Metro Bandara Internasional Soekarno Hatta melakukan trauma healing atau penyembuhan trauma kepada keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah dipastikan jatuh pada Sabtu (9/1).

Kapolres Bandara Soetta, Kombes Pol. Adi Ferdian Saputra menyebut pihaknya telah menyiapkan 15 polisi wanita (Polwan) untuk memberi trauma healing kepada para anggota keluarga yang mendatangi posko crisis center di Terminal 2D Bandara Soetta.

"Setiap keluarga yang datang kami berikan pelayanan. Pertama itu kami lakukan trauma healing oleh Polwan," kata Adi kepada wartawan di posko, Minggu (10/1).

Menurut Adi, trauma healing menjadi satu dari beberapa pelayanan yang diberikan oleh petugas gabungan di posko crisis center Bandara kepada anggota keluarga korban yang melapor.

Selain trauma healing, beberapa pelayanan lain di antaranya layanan antar, dan pendataan asuransi, hingga akomodasi tempat tinggal yang telah disiapkan oleh manajemen Sriwijaya.

Foto: CNN Indonesia/Fajrian Infografis Fakta-fakta Sriwijaya Air Jatuh

"Pihak keluarga korban yang mau pergi ke manapun, misalnya mau ke kediaman kerabat yang ada di Jakarta, mau menyerahkan data antemortem ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, atau mau ke JICT untuk melihat kondisi atau temuan di sana, itu kita lakukan pengawalan dan kendaraannya," katanya.

Sementara itu, pusat kontak atau call center crisis center hingga saat ini mencatat telah ada 34 anggota keluarga penumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 yang telah melapor atau mendatangi posko sejak Sabtu (9/1).

Manajemen telah menyiapkan akomodasi dan tempat tinggal sementara kepada anggota keluarga yang datang dari luar daerah untuk mengetahui perkembangan lanjutan evakuasi korban.

"Untuk keluarga inti penumpang yang ingin tahu informasi sementara kita inapkan di hotel sampai kita dapat informasi terbaru," ujar petugas lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Minggu (10/1).

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1). Proses pencarian terhadap pesawat yang membawa 62 orang, terdiri dari dari 50 penumpang dan 12 kru hingga saat ini masih dilakukan.