Dirut Sriwijaya Air Sebut Penerbangan SJ 182 Mundur 30 Menit

Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena menjelaskan penerbangan pesawat Boeing 737-500 SJ 182 dari Bandara Soekarno Hatta sempat tertunda selama 30 menit lantaran kondisi cuaca hujan.

"Delayed [tertunda] karena hujan deras sebelum boarding," kata Jefferson di konferensi pers virtual di Jakarta pada Sabtu (9/1) seperti diberitakan Antara.

Kondisi hujan yang menyebabkan penundaan juga menjadi perhatian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang mengatakan bakal mengkaji data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kami kumpulkan data semua. Kami akan bersama BMKG mengevaluasi cuaca yang ada saat itu. Kami juga akan mewawancarai nelayan yang katanya melihat pesawat jatuh. Saya belum bicara dengan nelayan. Ada nelayan melihat apakah benar atau tidak besok tim KNKT akan mewawancarai," kata Ketua KKNT Soerjanto.

Walau tertunda akhirnya pesawat lepas landas pada pukul 14.36 WIB menurut data yang disajikan flightradar24.com. Lantas empat menit kemudian disebut sinyal pesawat menghilang.

Pada 14.40 WIB dikatakan pesawat sempat naik ke ketinggian 10.900 kaki kemudian kehilangan ketinggian drastis hingga menjadi 250 kaki dalam 21 detik.

Kementerian Perhubungan telah menyatakan SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat ini mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.

Menurut Jefferson kondisi pesawat sebelum lepas landas baik berdasarkan laporan perawatannya.

Boeing 737-500 SJ 182 yang dioperasikan Sriwijaya Air memiliki nomor registrasi PK CLC. Pesawat ini awalnya dioperasikan Continental Airlines mulai 1994 sebelum diambil alih Sriwijaya Air pada 2012.