Ebta (40), sepupu dari Rosiana, korban yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air mengaku tak mau berpikir terlalu jauh sebelum anggota keluarganya ditemukan dalam waktu dekat.
Hal itu diungkapkan Ebta usai mendatangi posko crisis center korban di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menyerahkan sejumlah berkas yang menurut dia sebagai syarat asuransi.
"Kami belum mikir ke arah situ dulu ya, yang penting sekarang keluarga kita diketemukan, untuk hal-hal asuransi ya mungkin bisa," kata dia kepada wartawan di lokasi, Minggu (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ebta mengaku mengapresiasi pihak manajemen yang telah jemput bola untuk melakukan verifikasi hubungan dirinya dengan korban. Pantauan CNNIndonesia.com, dia mendatangi posko crisis center sekita pukul 14.00 WIB untuk menyerahkan sejumlah berkas persyaratan asuransi, seperti KK, dan berkas pendukung lain.
Ebta mengaku dalam waktu dekat juga akan mendatangi Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, untuk melihat perkembangan lanjutan penemuan sepupu dan keluarganya.
"Iya kemungkinan ke sana nanti," kata dia.
Ebta adalah sepupu dari Rosiana Wahyuni, satu dari 50 penumpang yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 pada Sabtu (9/1) lalu. Rosiana terbang bersama suaminya, Rizki Wahyudi dan dua anaknya yang masing-masing masih berusia 12 tahun dan 6 bulan.
Ebta bercerita bahwa dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan Rosiana pada Sabtu (9/1) atau beberapa saat sebelum pesawat yang mereka tumpangi lepas landas, sebelum kemudian hilang kontak.
Menurut Ebta, Rosiana pergi karena diboyong oleh suaminya dari Palembang ke Pontianak untuk keperluan dinas suaminya. Rizki Wahyudi, suami Rosiana, adalah pegawai negeri sipil di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK).
"Istrinya kan hamil. Jadi istrinya melahirkan di Palembang, nah ini kebetulan dia mau jemput anak sama istrinya buat diajak ke Pontianak," kata dia.
(thr/asa)