Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono berharap timnya segera menemukan kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Soerjanto mengatakan, sejak Minggu (10/1) kemarin, timnya telah mengerahkan penyelam menggunakan pinker finder atau alat pencari. Selama pencarian, KNKT juga telah membuat skema triangle untuk mempersempit lokasi pencarian black box.
"Mudah-mudahan hari ini bisa ketemukan atau secepatnya kita temukan dua black box tersebut," kata Soerjanto di Bandara Soekarno Hatta, Senin (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soerjanto mengatakan, black box merupakan benda yang sangat vital untuk mengurai penyebab jatuhnya Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1) lalu.
"Karena kuncinya dari data yang ada kita masih mengacu ke kedua black box ini. Sehingga kami KNKT dan Basarnas dan TNI mengoptimumkan pencarian black box," tutur dia lagi.
Lebih lanjut, Soerjanto mengatakan pihaknya bakal kembali memberangkatkan Kapal Baruna Jaya 4 yang berisikan sejumlah alat tambahan untuk mencari black box.
"Dan kemungkinan akan segera menemukan black box. Jadi masalah black box kurang lebih progresnya seperti itu," tutur dia lagi.
![]() |
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebelumnya mengatakan tim gabungan telah menemukan sinyal dari kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya SJ 182. Hadi pun memastikan para prajuritnya segera menyelam untuk mencari keberadaan black box di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak, Sabtu (9/1) pada pukul 14.40 WIB. Pesawat berjenis Boeing 737-524 ini jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan dan tiga awak kabin.