Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah ada pemindahan penumpang Nam-Air ke Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1). Pesawat SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Enggak ada itu, saya enggak ngerti malah, enggak ada. Enggak ada berita seperti itu, pokoknya enggak ada berita seperti itu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (11/1).
Pernyataan Novie merespons salah satu keluarga korban atas nama Iwan, warga Sungai Riak Pontianak, Kalimantan Barat. Iwan mempertanyakan alasan manajemen memindahkan anak bungsu, paman, bibi, serta keponakannya dari pesawat Nam Air ke SJ 182.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iwan, tiga anggota keluarganya itu telah membeli tiket pesawat Nam-Air pada pukul 07.00 WIB. Namun, Iwan mendapat kabar keluarganya itu dipindah ke penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 pada pukul 14.00 WIB.
"Harusnya keluarga dan anak saya menggunakan maskapai Nam Air pukul 07.00 WIB, tetapi dipindahkan pada pesawat Sriwijaya Air pukul 14.00 WIB yang mengalami musibah," kata Iwan seperti dikutip dari Antara, Minggu (/1).
Iwan mengatakan pihak Nam-Air juga belum memberi keterangan yang kuat terkait alasan pemindahan anggota keluarganya dari ke Sriwijaya. Meski begitu, ia tetap berharap keluarganya cepat ditemukan.
"Hingga saat ini kami pihak keluarga sudah diminta sampel DNA dalam memudahkan proses identifikasi nantinya," katanya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1). Pesawat berjenis Boeing 737-524 ini jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat tersebut membawa 62 penumpang, terdiri dari 6 kru pesawat dan 56 penumpang (46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi).
Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sejak Sabtu hingga hari ini. Sejumlah puing pesawat, pakaian, hingga potongan tubuh diduga penumpang Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan.
Sinyal black box pun sudah terdeteksi. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono berharap timnya segera menemukan kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hari ini.
Sejauh ini, satu korban Sriwijaya Air SJ 182 berhasil teridentifikasi atas nama Okky Bisma, lak-laki. Okky merupakan salah satu kru pesawat tersebut. RS Polri telah menerima 53 sampel DNA keluarga korban dan 17 kantong jenazah.
(thr/fra)