Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin memperkirakan tambahan sebanyak 12 juta vaksin virus corona (SARS-CoV-2) bakal siap digunakan pada awal Februari 2021.
Ia menjelaskan, jumlah tersebut berasal dari 15 juta bahan baku vaksin Sinovac yang baru saja tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (12/1) hari ini. Bahan baku bakal diolah selama sebulan oleh Bio Farma sebelum kemudian bisa digunakan program vaksinasi Covid-19.
"Ini akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam jangka waktu 1 bulan sehingga nanti awal Februari kita punya 12 juta vaksin dari 15 juta bahan baku ini," kata Budi dalam jumpa pers di Sekretariat Presiden, Senin (11/1) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akun YouTube Sekretariat Presiden menyiarkan langsung detik-detik kedatangan 15 juta bahan baku vaksin asal produsen China tersebut.
Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin itu datang sekitar pukul 12.30 WIB dan diangkut oleh pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300.
Sejumlah pejabat pun ikut meninjau langsung kedatangan bahan baku vaksin. Beberapa di antaranya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
![]() |
Doni yang datang bersama Yaqut langsung memasuki ruang kokpit pesawat untuk mengucapkan terima kasih kepada kru pilot yang mengangkut vaksin tersebut dari China.
"Makasih perjuangannya, untuk kehidupan dan keselamatan Indonesia," kata Doni dikutip dari siaran langsung.
Dalam sambutannya, Doni mengingatkan masyarakat untuk tak salah kaprah memahami kedatangan vaksin ini. Ia berharap masyarakat tetap tertib menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ia menambahkan, vaksinasi tetap wajib diikuti protokol kesehatan yang ketat.
"Inilah yang harus dipahami kita semua bangsa Indonesia bahwa vaksin harus paralel dengan kedisiplinan dengan kepatuhan," kata Doni lagi.
Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Sinovac menjadi tahapan kedatangan ke-tiga setelah Indonesia sebelumnya menerima total 3 juta dosis vaksin pada tahap pertama dan kedua pengujung Desember 2020 lalu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac buatan perusahaan asal China, Sinovac Biotech. Izin penggunaan darurat ini diumumkan pada Senin (11/1) kemarin. Selain izin darurat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah menerbitkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin corona Sinovac.
Lihat juga:Bahu Membahu Sebar Vaksin Corona |
(thr/nma)