Ombak Tinggi, Tim SAR Hentikan Sementara Pencarian SJ 182

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2021 12:24 WIB
Tim SAR menghentikan sementara proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lantaran cuaca buruk.
Ilustrasi. Sejumlah prajurit TNI AL melakukan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ketiga di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim pencarian bagian pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 182 menghentikan sementara proses pengumpulan puing, Rabu (13/1) pagi ini.

Kapal Negara (KN) SAR Karna milik Basarnas batal berlayar melanjutkan operasi pencarian dan terpaksa putar balik karena cuaca yang tidak mendukung.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, kapal yang mulai berangkat dari titik Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara pada pukul 09.30 WIB itu putar balik dan sampai JICT II pada pukul 10.25 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Batal berangkat karena ombak tinggi di atas 1-2 meter. Kalau kita kapal SAR kan memungkinkan, tapi ini bahwa ada beberapa tim, maka kita lihat situasinya. Diutamakan arahan Kabasarnas untuk selalu mengutamakan keselamatan itu di atas segalanya," terang Staf Operasi Pencarian Basarnas Made Okta saat ditemui CNNIndonesia.com, di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Rabu (13/1).

Made menjelaskan, kapal diputuskan untuk putar balik saat mendekati breakwater alias tanggul pemecah ombak. Ia merinci, total ada 43 penumpang yang terdiri atas 23 kru kapal dari Basarnas, dan 21 penumpang dari beberapa anggota Komisi V DPR RI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tenaga medis, dan beberapa wartawan.

Kendati demikian, Made menegaskan timnya akan tetap melanjutkan operasi pencarian hari ke-lima usai cuaca terpantau kembali normal.

Selain itu, pada operasi pencarian hari ke-lima ini, Tim SAR gabungan telah menurunkan sebanyak 54 kapal untuk memaksimalkan pencarian di laut. Kemudian ada Perahu Rib, Jetski, perahu karet, dan Sea Rider sebanyak 20 buah untuk membantu pencarian di laut, 13 pesawat, serta di posko JICT ini juga tersedia ambulans yang siap siaga sebanyak 30 kendaraan.

"Nanti kita tetap usahakan melakukan pencarian," imbuh Made lagi.

Infografis Kekuatan tim Pencari Sriwijaya SJ182Infografis Kekuatan tim Pencari Sriwijaya SJ182. (CNN Indonesia/Fajrian)

Insiden pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dinyatakan jatuh terjadi saat pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1).

Berdasarkan rilis dari Kementerian Perhubungan, Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut total 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Sebanyak 40 orang dari total penumpang merupakan penumpang dewasa, tujuh di antaranya anak-anak, dan tiga bayi.

Terkait upaya pencarian korban insiden pesawat jatuh ini, DVI Polri telah mengidentifikasi empat korban hingga Selasa (12/1) kemarin. Mereka antara lain atas nama Okky Bisma, yang terdaftar sebagai flight attendant, Asy Habul Yamin yang terdeteksi dari dua kantong jenazah dengan nomor 0072 dan 0029.

Kemudian Fadly Satrianto selaku kopilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang teridentifikasi dari kantong mayat dengan nomor 0020. Dan korban atas nama Khasanah dari daftar manifest nomor 28 yang teridentifikasi dari kantong mayat 0040.

Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari Sabtu (9/1/2021) hilang kontak dan diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021).(Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
(khr/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER