Indonesia Police Watch (IPW) menilai penunjukan Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri tunggal merupakan ciri khas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang senang memilih kader muda di korps Bhayangkara sebagai pemimpin.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menganggap Jokowi lebih mempercayai orang terdekatnya untuk memimpin pucuk pimpinan Polri. Mengingat, Listyo juga merupakan mantan ajudan Jokowi saat masih berpangkat Kombes pada 2014 lalu.
"Sepertinya Jokowi lebih mempercayai pengamanannya kepada orang kepercayaannya yang pernah menjadi ajudannya saat pertama kali menjadi Presiden," kata Neta saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi, kata dia, Sigit masih memiliki waktu panjang sebelum pensiun. Sehingga dia dapat mengamankan institusi sampai akhir jabatan Jokowi.
Neta menuturkan, jika karier Sigit tak bermasalah ke depannya, maka dia baru akan pensiun pada 2027 mendatang atau saat dirinya berumur 58 tahun.
"Terlihat bahwa Jokowi menginginkan di sepanjang kekuasaannya menjadi presiden, ia ingin dikawal oleh Sigit sebagai Kapolri," ucapnya.
Menurutnya Neta, pemilihan Listyo sebagai calon Kapolri tak menjadi masalah lantaran memang penunjukan Kapolri itu merupakan hak prerogatif Presiden. Oleh sebab itu, publik hanya dapat memberikan catatan-catatan terkait sosok yang bakal memimpin Korps Bhayangkara kedepannya.
Catatan Neta, Jokowi lebih senang memilih kader muda sejak awal kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia.
"Saat itu Tito (Karnavian) adalah kader muda Polri yang masa pensiunnya masih panjang, sekitar enam tahun lagi. Sama halnya dengan Sigit yang baru pensiun di tahun 2027," kata Neta
Dengan kondisi demikian, kata Neta, Listyo perlu menyusun penempatan personel Polri dengan penuh pertimbangan. Pasalnya, penunjukan Listyo akan membuat banyak senior di kepolisian yang terlewati.
"IPW berharap dengan mengkonsolidasikan organisasi Polri yang berisikan kader senior dan junior, Polri akan lebih promoter lagi dalam menjaga keamanan," tukas dia.
Jokowi resmi mengusulkan Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Idham Azis. Usulan nama Kapolri ini tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) yang diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke Pimpinan DPR, Rabu (13/1).
Pratikno pun sudah mendatangi Gedung DPR RI, Kompleks Senayan, Jakarta sekitar pukul 10.40 WIB untuk menyerahkan langsung surpres dari Jokowi tersebut kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Hari ini surpres telah kami terima dari presiden yg mana presiden menyampaikan usulan pejabat mendatang tunggal yaitu Listyo," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/1).
(mjo/gil)