SRIWIJAYA AIR SJ 182

Cuaca Belum Kondusif, Penyelam Bersiaga di Perahu Karet

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2021 14:12 WIB
Pencarian korban dan puing Sriwijaya Air SJ 182 ditunda sementara karena kecepatan angin tinggi yang memicu ombak naik.
Para penyelam SAR Sriwijaya Air SJ 182. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski cuaca masih kurang mendukung untuk pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, para penyelam sudah bersiaga di perahu karet mereka menanti situasi memungkinkan.

"Saat ini mereka juga sudah berada di atas perahu karet masing-masing, menunggu cuaca kondusif," kata Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji, di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1).

"Dari pagi sampai saat ini cuaca belum mendukung, sehingga operasi SAR ditunda dulu menunggu sampai dengan cuaca baik dan bisa mendukung sampai pelaksanaan operasi penyelaman," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) memutuskan untuk menunda sementara proses operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pada Rabu (13/1), karena cuaca tak mendukung yang dikhawatirkan mengancam keselamatan tim SAR.

Kapal Negara (KN) SAR Karna milik Basarnas juga batal melayar melanjutkan operasi pencarian karena cuaca yang tidak mendukung.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, kapal yang mulai berangkat dari titik Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara pada pukul 09.30 WIB itu putar balik dan tiba kembali JICT II pada pukul 10.25 WIB.

Kendati demikian, operasi pencarian bakal dilanjutkan bilamana sore hingga malam ini cuaca telah normal dan ombak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, sudah cukup kondusif.

"Saya tekankan sekali lagi, pagi hingga saat ini cuaca belum bisa mendukung, sehingga operasi SAR sementara kita tunda dulu menunggu sampai dengan cuaca baik dan mendukung operasi penyelaman," kata Bambang.

Koordinator Lapangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sugarin yang bertugas di JICT II menyebut pada pukul 07.00 WIB terpantau kecepatan angin 20 knot.

Angka itu, katanya, menunjukkan kecepatan yang cukup tinggi sehingga berimplikasi pada gelombang laut yang ikut meninggi.

Namun demikian, ia menyebut kondisi gelombang cukup tinggi hingga 2 meter itu diprediksikan akan menurun pada siang hingga sore hari nanti.

"Kondisi cuaca diperkirakan akan membaik, artinya kecepatan angin juga akan menurun sehingga proses evakuasi diharapkan bisa berjalan," kata Sugarin.

Dengan penundaan itu, Bambang menyebut belum ada perkembangan terkait temuan puing pesawat hingga bagian tubuh korban. Data terakhir masih merujuk pada pemaparan data Selasa (12/1) Pukul 21.00 WIB.

Basarnas, kata Bambang, telah menerima sebanyak 139 kantong jenazah yang berisi body parts atau potongan tubuh manusia. Kemudian 26 kantong kecil yang berisi serpihan badan pesawat, dan 26 puing pesawat berukuran besar yang tidak dapat dimasukkan ke kantong.

Adapun potongan tubuh manusia itu nantinya langsung digotong ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kemudian dilakukan proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Sementara serpihan pesawat diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

(khr/tst/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER