Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal menggelar tes cepat antigen Covid-19 di lokasi pengungsian sejumlah korban bencana alam.
"Dan selain itu dalam waktu dekat akan disampaikan rapid tes antigen untuk wilayah tempat pengungsian agar bisa dipantau," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati secara virtual, Sabtu (16/1).
Ia mengatakan pencegahan penularan wabah corona di tengah penanggulangan bencana menjadi tantangan tersendiri. Namun, ia menyebut pihaknya telah mempersiapkan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raditya bilang pada lokasi pengungsian pihaknya akan memilah antara kelompok rentan dan tidak.
Kelompok rentan ini masuk ke dalam kategori lansia, hingga orang dengan penyakit bawaan yang mungkin kondisinya akan semakin buruk jika mereka terpapar Covid-19.
"Ini catatan penting jadi dalam penanganan pengungsian harus dipilah antara kelompok rentan terutama lansia, dan memang mereka yang Covid," katanya.
Rumah sakit yang aktif juga sudah disiagakan untuk tanggap darurat bencana dan pasien terpapar Corona.
Namun, Raditya tak menyebut jumlah warga terpapar Covid-19 yang menjadi korban pada bencana besar di dua provinsi Indonesia itu.
Ia menambahkan untuk antisipasi lain penularan wabah, pihaknya juga sudah mewajibkan masker di tempat pengungsian, menyediakan tempat cuci tangan, dan pengecekan suhu.
"Dan juga semua orang bisa masuk kecuali sehat," kata Raditya.
Sejumlah bencana alam diketahui terjadi di Indonesia di awal 2021. Di anataranya, gempa Sulbar, banjir di Kalsel, longsor di Sumedang.
Berdasarkan data sementara BNPB, gempa di Sulbar telah merenggut sedikitnya 46 nyawa, sementara banjir di Kalsel mengakibatkan lima orang meninggal.
(ryh/arh)