Sebanyak 12 tenaga kesehatan (nakes) disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk merawat pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG), di Wisma Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Dari 12 tenaga kesehatan tersebut, empat orang merupakan dokter dan delapan orang lainnya perawat. Mereka akan bekerja secara bergantian menjaga 60 pasien Covid-19 yang diisolasi.
"Pergantian shift dilakukan setiap 14 hari sekali," kata Bupati Bogor Ade Yasin sebagaimana dikutip dari rilis Diskominfo Kabupaten Bogor, Senin (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menyebut Wisma Cibogo diperuntukkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 OTG. Menurutnya, banyak penduduk yang tak memiliki tempat tinggal memadai untuk melakukan isolasi mandiri.
"Saya minta bagi pasien atau masyarakat OTG yang rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri, segera bawa ke rumah isolasi pasien Covid-19 di Cibogo ini," ujarnya.
Ade menyatakan pihaknya menanggung kebutuhan makan, minum, dan peralatan mandi bagi pasien Covid-19 OTG yang diisolasi di Wisma Cibogo.
Menurutnya, pasien Covid-19 telah menjalani perawatan di rumah sakit, namun belum sembuh juga bisa melakukan isolasi di wisma tersebut.
"Bahkan jika rumah isolasi pasien Covid-19 Kemang penuh, bisa juga dialihkan ke rumah isolasi pasien Covid-19 Wisma Cibogo," katanya.
Ade memastikan seluruh fasilitas di Wisma Cibogo sudah bisa digunakan. Pihaknya juga telah menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) dan kamar khusus bagi para tenaga kesehatan.
"Saya minta rumah isolasi pasien Covid-19 itu untuk segera dioperasikan," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, per 24 Januari, tingkat keterpakaian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai 82,6 persen.
(iam/fra)