Pemprov DKI juga memberikan lampu hijau untuk melakukan pemakaman tumpang bagi jenazah Covid-19. Syaratnya, makam yang ditumpang minimal berusia kurang lebih tiga tahun dan wajib mendapat persetujuan keluarga.
Sejak TPU Pondok Ranggon penuh, pemakaman tumpang bagi pasien Covid-19 ikut diperkenankan di luar makam khusus. Namun tetap melaksanakan protap pemakaman Covid-19.
"Sekarang TPU Pondok Ranggon hanya menerima makam tumpang, itu sejak 8 November 2020. TPU lain juga yang memungkinkan bisa kok tumpang," kata Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon Muhaemin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhaemin memaparkan per Kamis (21/1) sedikitnya ada 367 prosesi makam tumpang Covid-19 yang dilakukan di TPU Pondok Ranggon.
Begitu pula di TPU Tegal Alur. Wawin menyebut terdapat 10 makam tumpang Covid-19 sejak kebijakan itu diterapkan pada (12/1) lalu.
Selain mengizinkan makam tumpang bagi jenazah pasien Covid-19, Pemprov juga melakukan perluasan lahan dan pematangan lahan untuk covid-19.
Sosialisasi kerap dilakukan terhadap warga yang wilayah menjadi target pemakaman Covid-19. Ivan mengaku tak sedikit warga yang menolak. Namun pemuka agama membantu sosialisasi sehingga pembangunan makam berjalan kondusif.
Ivan memaparkan saat ini Pemprov DKI telah mempersiapkan lahan pemakaman baru seluas 3.000 meter persegi untuk jenazah Covid-19 di Jalan Bambu Wulung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Rencananya lahan itu disiapkan bagi 800 petak makam jenazah muslim.
Selain itu, pematangan lahan milik TPU Tegal Alur di Jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat juga dipersiapkan. Rencananya, lahan seluas 1,3 hektare itu bakal difungsikan untuk pemakaman Covid-19 dengan kapasitas 2.700 petak.
Sejumlah opsi alternatif juga digodok guna mengantisipasi terkait potensi lonjakan kematian terkait Covid-19 di ibu kota. Salah satunya penguburan massal dalam satu wilayah bilamana memang kasus sebaran Covid-19 dan tingkat kematiannya sudah tidak terkendali.
"Kami terus mencari tempat untuk lahan makam baru, namun berharap tidak ada lonjakan kematian sehingga tidak perlu mencari makam Covid-19 lagi," ujar Ivan.
(pmg/wis)