Seorang penambang batu bara yang tertimbun longsor di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, belum ditemukan. Sementara satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal, sehingga total sembilan penambang dinyatakan tewas.
"Pada 16.20 WITA ditemukan satu orang korban kondisi meninggal dunia. Satu korban lain masih pencarian," ucap Kepala Basarnas Banjarmasin, Sunarto dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (28/1).
Satu korban tewas yang berhasil ditemukan yakni Imam Syafi (28). Sementara satu penambang yang masih dalam pencarian yakni Musjito (54).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunarto mengatakan, pencarian dihentikan sementara pada pukul 18.00 WITA dan akan dilanjutkan Jumat (29/1) besok.
Sebelumnya, bencana longsor terjadi di lokasi penambangan batubara di Tanah Bumbu pada Minggu (24/1).
Sunarto mengungkapkan, ketika longsor terjadi terdapat 17 pekerja tambang. Sebanyak tujuh orang sempat menyelamatkan diri sementara 10 orang lainnya terjebak dalam lorong.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Abdul Rahim menjelaskan titik longsor yang berada di atas pintu masuk tambang.
Selain itu, longsor juga menyebabkan air yang berada di lubang bekas galian di dekat pintu masuk tambang tumpah dan menggenangi lubang tambang.
"Setelah airnya masuk lubang tambang diikuti dengan tanah liat, lumpur masuk," kata Rahim.
Pencarian sempat terhambat oleh air yang menggenangi pintu masuk. Tim harus menyedot dengan pompa selama dua hari dan baru bisa memasuki pintu tambang pada hari ketiga.
"Dua hari berturut-turut dan tiga hari baru bisa masuk," kata Sunarto.
Setelah berhasil memasuki lubang tambang, tim gabungan menemukan delapan penambang dalam keadaan meninggal, Rabu (27/1).
(iam/psp)