Dua orang warga yang sedang sakit di desa terisolasi pascagempa Sulawesi Barat dievakuasi menggunakan helikopter pada Minggu (31/1). Lokasi desa yang terletak di Ulumanda, Majene itu sulit dijangkau akibat gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang Mamuju-Majene, Sulawesi Barat pada 15 Januari lalu.
Dua warga tersebut dievakuasi menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jenis Eurocopter (EC) 1304B dengan kapasitas tujuh orang termasuk satu pilot. Pendamping keluarga dan sukarelawan ikut dalam helikopter tersebut.
Helikopter itu mengangkut warga tersebut menuju Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju. Sesampainya di bandara, kedua warga tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Evakuasi ini rekomendasi sukarelawan dokter yang telah memeriksa warga tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (31/1).
Setelah mengevakuasi dua warga yang sakit, pilot melanjutkan perjalanan dengan mengirimkan bantuan ke beberapa desa yang terdampak di wilayah Paku, Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Salutahonga.
Total pada hari ini, helikopter sudah melakukan 6 sorti dengan total distribusi bantuan sebesar 2.800 kg.
Bantuan yang didistribusikan di antaranya berupa makanan, seperti beras, kemasan sarden, minyak, biskuit, dan vitamin. Lalu, barang nonmakanan seperti popok bayi, pembalut, selimut, masker dan terpal.
Selain helikopter ini, BNPB juga mengoperasikan EC155 dengan kode registrasi PK-TPF. Helikopter ini mendistribusikan 4 sorti dengan tujuan Desa Kalobang, Desa Bela, Desa Kabiraan dan Desa Dekat Ko Baro 3. Total bantuan yang terdistribusi sejak operasi penanganan darurat adalah sebanyak 117 ribu kg.
Saat mendistribusikan bantuan, tim gabungan juga memantau wilayah longsor di Dusun Rui, Desa Mekatta, kecamatan Malunda, Majene.
"Pantuan saat itu, tidak ada warga tampak di Kawasan itu. Dugaan sementara, warga telah mengungsi dari wilayah tersebut," kata Raditya.
Tim gabungan masih akan terus mendistribusikan bantuan ke wilayah terisolir. Rencananya, pada Senin (1/2) tim gabungan akan mencapai enam titik baru.
Berdasarkan data BNPB, gempa Sulbar ini menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dunia. Sedangkan korban luka berat mencapai lebih dari 400 orang. Puluhan ribu orang kini masih mengungsi.
(ptj/ain)