Rangkaian gempa yang terjadi di Indonesia membuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memonitor secara khusus aktivitas di sesar Lembang, Jawa Barat.
"Kondisi Sesar Lembang dari 2017 sampai pertengahan Januari 2021, belum ada aktivitas kegempaan berdasarkan peralatan seismograf yang kami pasang di sekitar Sesar Lembang," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandung Rasmid saat dihubungi Senin (25/1).
Dalam catatan BMKG, gempa bumi di sekitar Sesar Lembang ini tercatat bergerak pada periode pada 2010 hingga 2012.
"14 kali gempa bumi walaupun kekuatannya kecil dari magnitudo 1,2 sampai sekitar 3," ucap Rasmid.
Gempa terbesar dalam 10 tahun terakhir dirasakan warga Desa JambuDipa di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada 28 Agustus 2011. Gempa magnitudo 3,3 itu menimbulkan kerusakan pada ratusan rumah warga.
Adapun gempa besar terakhir dari Sesar Lembang berdasarkan catatan BMKG terjadi pada 1600 dengan kekuatan hampir 6,9 M. Dalam risetnya, BMKG menyebut periode perulangan gempa Sesar Lembang adalah per 500 tahun. Artinya, kemungkinan pelepasan energinya kurang lebih pada 2.100.
"Sejak kami membangun seismograf khususnya di Jawa Barat, gempa yang dirasa cukup besar itu terakhir yang 2011 itu. Sebelumnya kan Indonesia belum ada seismograf yang permanen seperti sekarang jadi aktivitas Sesar Lembang itu mungkin ada tapi sangat kecil sehingga tidak terekam oleh seismograf kami yang cukup jauh," ujar Rasmid.
"Kalau sekarang kan seismograf kami mengelilingi Sesar Lembang sehingga sekecil apapun energi yang dilepaskan sesar lembang kami bisa mendeteksi," cetusnya.
Sesar Lembang merupakan sesar aktif sepanjang 25-29 kilometer. Melintang dari Padalarang di barat, melintasi Lembang, hingga Gunung Manglayang di timur. Sesar ini terbagi menjadi 3 segmen. Gempa bumi besar diperkirakan akan terjadi bila semua segmen bergerak bersamaan.
"Dari 2017 sampai sekarang itu berdasarkan pemantauan seismograf tidak ada aktivitas gempa bumi yang dikeluarkan Sesar Lembang. Mungkin fasenya lagi menyimpan energi. Menyimpan energi itu setiap saat setiap ada stres yang bekerja di batuan itu sampai suatu saat energinya dirilis dalam bentuk gempa bumi," papar Rasmid.
Dia mengatakan, BMKG telah memasang sebanyak 31 sensor gempa di wilayah Jawa Barat.
"Ke-31 seismograf itu untuk memantau beberapa sesar yang ada di darat seperti Sesar Cimandiri di Pelabuhan Ratu Sukabumi, Sesar Cipamingkis di perbatasan Sukabumi-Cianjur, Sesar Citarik, dan Sesar Garsela di Garut Selatan," tutur Rasmid.
(hyg/ain)