Waspada Waterspout di Maluku, Nelayan Diimbau Tak Melaut Dulu

CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2021 09:55 WIB
Waterspout terjadi di perairan Desa Sepa, Maluku Tengah, Minggu (31/1) sore.
Ilustrasi waterspout. (iStockphoto/koto_feja)
Ambon, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan untuk mewaspadai fenomena awan yang menimbulkan waterspout. Terbaru, fenomena itu muncul di perairan Desa Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah pada Minggu (31/1) sore.

"Waktu kejadian pun sangat singkat 5-10 menit sudah menghilang,"ucap Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas II BMKG Pattimura Ambon,Rion Suaib Salman lewat pesan singkat, Senin (1/2).

Ia menerangkan fenomena waterspout tersebut jarang terjadi di wilayah Maluku. Jika itu terjadi, pasti di tengah laut. Rion mengatakan fenomena tersebut dinamai waterspout karena terjadi di perairan, kalau terjadi di darat disebut puting beliung. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena waterspout itu, katanya, terjadi karena awan cumulonimbus. Hal ini, sambungnya, sangat berkaitan dengan kondisi atmosfer pada daerah itu yang cukup labil.

Menurutnya, fenomena tersebut juga berdampak cukup signifikan bila warga tengah berada sangat dekat atau posisinya berada di pusatnya.

Oleh karena itu, dia meminta warga tetap waspada sebab kemunculan waterspout itu sangat berbahaya bagi nelayan yang mencari ikan.

"Awan ini menimbulkan angin cukup kencang, bisa obrak-abrik perahu nelayan. Awan ini juga berbahaya bagi penerbangan,"ujar Rion.

Atas dasar itu, pihaknya mengimbau nelayan setempat untuk memikirkan kondisi cuaca sebelum melakukan aktifitas dan lebih baik menahan diri untuk tidak melaut sampai menunggu kondisi laut kembali normal. Sebab, awan ini akan menimbulkan angin kencang, kilat/petir, dan hujan deras.

Infografis Beda Tornado, Puting Beliung, Waterspout

(sai/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER