Ambroncius Nababan Ajukan Penangguhan Penahanan

Ketua Umum DPP Projamin (Pro Jokowi-Amin) Ambroncius Nababan mengajukan permohonan penangguhan penahanan kepada Bareskrim Polri atas perkara ujaran rasial terhadap eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Permohonan itu disampaikan melalui kuasa hukum Ambroncius, Herman Sitompul di Bareskrim Polri pada Senin (1/2). Dia berharap permohonan penangguhan penahanan yang diajukan tersebut dapat diterima penyidik.

"Kehadiran kami untuk mengajukan penangguhan penahanan," kata Herman kepada wartawan di Mabes Polri.

Namun demikian, putusan terkait pemberian penangguhan itu sepenuhnya diserahkan kepada penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Sehingga, kata dia, pihaknya hanya dapat menunggu keputusan tersebut.

Herman pun memastikan bahwa perkara hukum yang menjerat Ambroncius murni merupakan masalah pribadi sehingga tidak ada kaitannya dengan organisasi Projamin.

"Masalah pribadi tidak ada kaitannya dengan organisasi," katanya.

Ambroncius ditetapkan sebagai tersangka setelah mengunggah foto tangkapan layar berisi muatan yang diduga rasialisme melalui akun Facebook miliknya. Unggahan ini ditujukan kepada mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Dalam unggahan tersebut, foto Natalius Pigai disandingkan dengan foto gorila disertai komentar terkait vaksinasi.

"Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies," tulis akun Ambroncius Nababan dalam foto yang diunggah akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu (24/1).

Namun begitu selang beberapa waktu Ambroncius berdalih, unggahan foto Pigai dengan Gorila disertai narasi terkait vaksinasi itu merupakan bentuk kritik satire. Dia mengaku geram melihat sikap Pigai yang menolak vaksinasi Covid-19 secara terbuka kepada publik.