Marzuki Alie Pertanyakan Bukti Tudingan Kudeta ke Demokrat

CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2021 16:49 WIB
Politikus senior Demokrat Marzuki Alie mempertanyakan bukti tudingan kudeta ke Demokrat yang melibatkan Moeldoko.
Politikus senior Demokrat Marzuki Alie mempertanyakan soal tudingan keterlibatan dirinya melakukan kudeta. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus senior Partai Demokrat Marzuki Alie mempertanyakan bukti terkait tudingan kudeta partai berlambang mercy itu.

"Katanya ada datanya ketemuan di sini, di sini. Ada nggak datanya? Kan gampang (tunjukin)," ujar Alie saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (2/2).

Nama Marzuki disebut sebagai salah satu pihak yang akan mengkudeta dengan melakukan pertemuan bersama Kepala Staf Presiden Moeldoko. Dugaan keterlibatan Marzuki Alie bahkan dibenarkan langsung oleh politikus senior Partai Demokrat Syarief Hasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persekongkolan melengserkan AHY disebut direncanakan salah satunya dalam pertemuan antara sejumlah kader Demokrat dengan Moeldoko di Hotel Aston Rasuna pada 27 Januari lalu. Hal itu disampaikan politikus Demokrat Rachland Nashidik.

Meski demikian, Marzuki tak menjelaskan lebih lanjut terkait keterlibatan dirinya dalam pertemuan tersebut.

Ia menyatakan akan mengirimkan pesan WhatsApp kepada Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait tuduhan kudeta tersebut.

"Aku mau WA SBY aja, ngingetin kader jangan suka memfitnah. Nggak berkah," kata Marzuki.

Mantan Ketua DPR itu juga akan mengadukan anggota majelis tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan yang dinilai telah memfitnah karena menyebut dirinya sebagai pihak yang akan mengkudeta.

Menurutnya, hal itu dilakukan Syarief karena ingin dekat dengan SBY. Ia akan meminta SBY untuk menegur, bahkan jika perlu memecat karena telah memfitnah dirinya.

"Kalau ini memfitnah disampaikan ke publik kan nggak bagus," kata Marzuki.

Lebih lanjut ia mengatakan, kegaduhan yang muncul akibat tudingan kudeta itu menunjukkan ketidakmampuan pimpinan partai.

Menurutnya, jika pimpinan partai yakin, guncangan yang terjadi pada partai tidak akan mengakibatkan dampak apapun.

Ia juga mengatakan bahwa partai merupakan lembaga yang terbuka. Semua orang, menurutnya bisa masuk selama hal itu sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan organisasi.

Termasuk Konferensi Luar Biasa (KLB) yang menurutnya bisa berjalan jika ada pendukung.

"Pendukung KLB ini tidak ada kalau dia memimpin partai bagus," jelasnya.

Di sisi lain, Marzuki menilai wajar soal permintaan dukungan kepada Presiden Joko Widodo. Menurutnya, dalam urusan partai, tidak terdapat presiden yang benar-benar netral.

"Emangnya nggak boleh orang minta dukungan? Yang penting apakah dukungan itu tidak benar? Kalau secara benar, ya sah-sah saja," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah politikus senior Demokrat dituding ingin mengkudeta partai. Moeldoko juga dinilai terlibat.

Selain Marzuki, sejumlah nama lain adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazarruddin, Johny Alen Marbun, dan Max Sopacua.

Moeldoko sendiri tak menampik sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat. Ia mengaku membicarakan berbagai keluhan mengenai konflik di partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu.

(iam/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER