Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Istiono menyebutkan bahwa perbaikan jalan Tol Cipali di KM 122+400, Kabupaten Subang, yang amblas akan memakan waktu sekitar 20 hari.
Diketahui, ruas jalan dari Palimanan arah Cikopo itu ambles pada Selasa (9/2) dan menyebabkan jalur tersebut tak bisa dilalui kendaraan.
"Target perbaikan itu 20 hari tadi diskusikan dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) dan Binamarga Kementerian PUPR," kata Istiono kepada wartawan, Selasa (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, selama proses perbaikan Istiono menyebutkan bahwa arus lalu lintas akan sedikit terganggu. Dia mengatakan, pihak kepolisian pun bakal menerapkan rekayasa lalu lintas lawan arus atau contraflow sepanjang 9 Kilometer dari KM 117 hingga KM 126.
Contraflow diberlakukan untuk mengurai arus lalu lintas yang mungkin terhambat akibat ruas jalan tol itu amblas. Hari ini, kata dia, kepolisian masih akan memberlakukan contraflow sepanjang 1 km.
"Ini diharapkan lalu lintas yang dari Semarang ke Jakarta bisa tertangani dengan cepat dan baik," kata dia.
Lihat juga:Ahli: Tol Cipali KM 122 Amblas Akibat Erosi |
Pengelola tol Cipali, ASTRA dalam keterangannya menyebutkan bahwa jalan tol itu amblas karena hujan yang terus terjadi di wilayah tersebut.
Intensitas dan curah hujan tinggi tersebut mengakibatkan banyak volume air yang masuk ke dalam base layer melalui keretakan.
Ditambah dengan kendaraan berat yang melintas untuk menghindari banjir di jalur Pantura, menyebabkan keretakan bertambah pada pukul 22.00 dan memburuk sehingga terjadi keretakan yang lebih besar.
Lihat juga:Kronologi Jalan Tol Cipali KM 122 Amblas |
"Keretakan sepanjang 40 meter terjadi di KM 122+400 arah Jakarta yang berada di wilayah Subang ini ditemukan pertama kali pada 8 Februari 2021 pukul 16.00," tutur keterangan pengelola ASTRA Tol Cipali, Selasa (9/2).
(mjo/arh)