Ulil Abshar Kenang Jalaluddin: Pemikir Cemerlang Era 80-an
Cendekiawan Muslim Ulil Abshar Abdalla mengenang kepergian Politikus Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Jalaludin Rakhmat yang baru saja meninggal dunia.
Dalam cuitan di akun Twitternya, @ulil, ia menyebut mendiang Jalaludin Rakhmat sebagai salah satu pemikir cemerlang pada dekade 80-an.
"Ceramah-ceramah dan tulisan-tulisannya selalu menarik minta anak-anak muda pada zaman itu. Dia punya gaya menulis gaya yang khas, dengan stilistika yang lezat untuk dinikmati," ujar Ulil dalam akun Twitternyam Senin (18/2).
CNNIndonesia.com telah meminta izin untuk mengutip unggahan tersebut.
Ulil juga mengenal Jalaludin sebagai magnet intelektual di Bandung era 80-an. Kala itu, Ulil menyebutnya era keemasan pemikiran islam di Indonesia.
"Bagi saya era 80an, yakni era ketika Kang Jalal mulai muncul sebagai magnet intelektual baru di Bandung, adalah era 'keemasan pemikiran islam' di Indonesia. Ketika itu, berpikir kritis, liberal, progresif belum dikafir-kafirkan seperti sekarang. Kangen sekali pada era itu," tuturnya.
Jalaludin juga dianggap sebagai orang yang diberikan keistimewaan oleh Tuhan berupa kemampuan mengubah cara pandang banyak orang.
"Saya berpandangan, Kang Jalal, bersama pemikir Muslim lain, masuk dalam kategori ini," ucapnya.
Terpisah, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengaku kehilangan salah satu kader terbaiknya.
"PDI-Perjuangan Jawa Barat kehilangan salah satu kader terbaiknya. Beliau adalah teknokrat yang menjadi bagian PDI Perjuangan. Selamat Jalan Kang Jalal," kata dia, dalam keterangan tertulis.
Kang Jalal diketahui memiliki riwayat panjang sebagai dosen tetap di Fakultas Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran sampai pensiun beberapa tahun lalu.
Setelah pensiun dari dunia pendidikan pada 2013, dia berkecimpung ke dunia politik praktis dengan bergabung ke PDIP dengan maksud menampung aspirasi kaum minoritas.
Puncaknya, pada pemilihan legislatif 2014-2019, Kang Jalal melenggang ke Senayan pada Dapil II Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Ia menjadi anggota komisi VII yang menangani soal agama dan sosial.
Dalam perjalanan politiknya, Kang Jalal sempat didera isu Syiah. Namun, pemberitaan tersebut dijadikan batu loncatan oleh Kang Jalal untuk merebut 39.082 suara.
"Semoga Allah SWT memberikan tempat yang paling indah," ucap Ono.
Terpisah, kerabat Jalaludin Rakhmat, Sutrasno mengatakan jenazah akan dimakamkan pada malam ini di Bandung, di pemakaman keluarga di kawasan Rancaekek.
"Iya, betul [dimakamkan malam ini]," ucap dia.
Sebelumnya, Jalaludin Rakhmat meninggal dunia di usia yang ke-71 pada hari ini, Senin (15/2). Politikus PDIP ini diketahui positif Covid-19 dan memiliki komorbid.
Jalaludin menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 15.45 WIB di ICU RS Santosa Internasional Bandung.
(mln/hyg/bmw)